Jenin Diserang, Tujuh Negara Sungkan Bersikap Tegas ke Israel

Kepentingan ekonomi dan perdagangan menyebabkan kecanggungan tegas ke Israel.

EPA/ALAA BADARNEH
Kendaraan tentara Israel melewati jalan selama bentrokan dengan warga Palestina pada hari kedua operasi militer Israel di kamp Jenin, Tepi Barat, (4/7/2023).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Dunia Arab menyampaikan kemarahan atas salah satu serangan terbesar militer Israel ke Jenin. Namun, para pengamat menilai negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel tak mungkin mengubah kecaman menjadi tindakan.  

Baca Juga


Secara diplomatik, mereka menjadi canggung dalam merespons serangan pasukan Israel ke Jenin, yaitu Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Sudan, dan Maroko yang pada 2022 melakukan penandatanganan normalisasi dengan Israel lewat Abraham Accords. 

Sekitar 4.000 orang meninggalkan rumah mereka di kamp pengungsi Jenin akibat operasi militer Israel. Setidaknya ada 13 warga Palestina meninggal dunia. Anggota Hamas melakukan pembalasan dengan menyerang ke Tel Aviv, yang menyebabkan delapan warga Israel terluka. 

Pengamat menyatakan, kepentingan ekonomi dan perdagangan menyebabkan kecanggungan dan sungkannya mereka bersikap tegas ke Israel. Selain keempat negara itu, dua negara bersekutu, yaitu AS dan Inggris serta Jerman juga tak tegas bersikap.

"UEA dan Bahrain melihat Abraham Accords tetap berlaku dan kunci bagi kepentingan lebih luas kepentingan nasional mereka,’’ kata Sanam Vakil, direktur Middle East North Africa Programme pada Royal Institute of International Affairs, London, Inggris, Selasa (4/7/2023).  

Baca Juga: 72 Organisasi di AS Desak Joe Biden Segera Tindak Tegas Israel

Misalnya, Israel telah memulai kerja sama dengan UEA di bidang keuangan, energi, air, keamanan, teknologi, dan sektor lainnya. Pada Maret lalu, kesepakatan perdagangan bebas yang dilakukan pertama kali dengan sebuah negara Arab, berlaku efektif. 

Ia menambahkan, negara Abraham Accords, ’’Tak akan secara terbuka merangkul Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan tentu tak akan ada tekanan diplomatik agar Israel mengendurkan agresinya,’’ katanya menegaskan. 

AS Bekerja keras....

AS bekerja keras memperluas Abraham Accord berharap meredam konflik Palestina-Israel dan mendorong kemakmuran ekonomi di kawasan konflik ini. 

‘’Serangan Israel ke Jenin tak merusak Abraham Accords. Serangan ini tentu menempatkan hubungan mereka di bawah tekanan. Namun, semua akan berjalan seperti biasa,’’ kata Neil Quilliam, associate fellow di Middle East and North Africa Programme Chatham House.

Negara yang ikut Abraham Accord masih mengeluhkan kebijakan Israel tergadap Palestina setiap terjadi kekerasan. Namun, tak ada aksi memadai setelah itu. Pada Selasa, Bahrain mengecam serangan Israel ke Jenin dan menyeru menghidupkan kembali proses damai. 

Kementerian Luar Negeri UAE mendesak segera dihentikannya serangan. Pada Juni, Maroko akan menunda pertemuan negara Abraham Accord setelah Israel memutuskan memperluas permukiman ilegal Yahudi. 

Baca Juga: Kecam Operasi Jenin, Ribuan Muslim Inggris Gelar Demo di Depan Kedubes Israel

AS memantau Jenin dan tak mempermasalahkannya. "Kami mendukung keamanan Israel dan hak mereka membela rakyatnya melawan Hamas, Jihad Islam, dan kelompok teroris lainnya,’’ kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yang dikutip BBC, meminta pasukan Israel prioritas pada perlindungan warga sipil. Ia menekankan kembali dukungan atas hak Israel membela diri dan meminta semua pihak menghindarkan diri dari eskalasi. 

Senada dengan Inggris, Jerman membela hak Israel membela diri terkait serangan ke Jenin. Kementerian Luar Negeri Jerman memantau kejadian di Jenin dengan rasa prihatin, tetapi menekankan Israel seperti negara lainnya berhak membela diri dari teror yang mengancamnya.  

Juru bicara Kemenlu Jerman menambahkan, "Prinsip di bawah hukum internasional mesti dihormati,’’ demikian seperti dikutip Aljazirah.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler