Kota Jenin Disebutkan dalam Alkitab
Jenin disebutkan dalam Alkitab sebagai En-gannim yang merupakan kota kuno.
REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Kota Jenin terletak di bagian utara Palestina, tepatnya di perbatasan Perbukitan Samaria, dan berfungsi sebagai stasiun transit di jalan perdagangan. Jenin disebutkan dalam Alkitab sebagai En-gannim yang merupakan kota kuno.
Dilansir dari situs website Palestinian Economic Council for Development and Reconstruction, Jenin merupakan desa yang sama yang disebut Ginaea. Nama Kota Jenin pertama kali diberikan oleh Bangsa Romawi pada abad keenam. Nama itu berasal dari kata Ein Ganim, yang berarti mata air Ganim. Hal ini merujuk pada mata air yang melimpah di kawasan itu.
Jenin adalah rumah bagi Gereja Burqin, yang salah satu gereja tertua di dunia. Di Desa Berqin dikisahkan bahwa Yesus menyembuhkan 10 penderita kusta yang tinggal di sebuah gua di pinggir desa. Saat ini pengunjung dapat melihat reruntuhan gereja Bizantium yang dibangun di atas gua.
Jenin diduduki oleh Tentara Salib pada 1103, kemudian dibebaskan oleh pemimpin Muslim Salahuddin Al-Ayyoubi pada 1187 selama Pertempuran Hitteen yang terkenal. Jenin adalah kota oriental yang khas, dengan rumah-rumahnya yang dibangun di lereng bukit dan dikelilingi taman carob, ara, dan pohon palem yang diailiri oleh sungai kecil.
Jenin merupakan kegubernuran paling utara di Tepi Barat, dengan populasi sekitar 300 ribu orang. Tanah subur di wilayah ini dihiasi dengan sisa-sisa saluran air irigasi kuno.
Jenin juga merupakan kota terbesar di kegubernuran di Tepi Barat. Di kota itu terdapat satu-satunya kamp pengungsi Palestina yang menjadi sasaran kekerasan yang cukup besar selama Intifadah Kedua.
Dilansir dari situs website lembaga non pemerintah, Anera, Kota Jenin telah menjadi tempat pemukiman manusia sejak zaman Neolitikum. Kota ini terletak di sepanjang jalur perdagangan kuno dari Nablus ke Haifa. Jenin adalah kota yang indah di atas bukit, yang menghadap ke kebun pohon zaitun, ara, dan jeruk.
Kegubernuran Jenin adalah rumah bagi Masjid Fatima Khatoun, yang berasal dari abad ke-16. Jenin dianggap sebagai rumah bagi musakhan, yang merupakan hidangan nasional Palestina.