Pelni Denpasar Awasi Operasional 24 Jam Antisipasi Gelombang Tinggi

Pelni juga mengawasi pelayaran kapal melalui sistem penelusuran.

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Calon penumpang antre memasuki KM Binaiya yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (20/12/2022) (ilustrasi).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Denpasar meningkatkan pengawasan operasional kapal selama 24 jam untuk mengantisipasi cuaca buruk, terutama gelombang laut tinggi di Bali.

Baca Juga


"Pengawasan secara visual dan menggunakan teknologi yang ada di sistem kami," kata Kepala Pelni Cabang Denpasar Muhammad Ardiansyah di Denpasar, Senin (10/7/2023).

Peningkatan pengawasan dilakukan setiap jam pada waktu jaga selama 24 jam nonsetop, dari sebelumnya dilakukan pada jam tertentu saat keadaan normal menyesuaikan kondisi di lapangan. Pelni juga mengawasi pelayaran kapal melalui sistem penelusuran yang dimiliki untuk mengetahui posisi terkini kapal.

Selain itu, dia melanjutkan, secara rutin kru kapal melaporkan kondisi kepada Pelni dan instansi terkait lainnya melalui komunikasi baik melalui telepon atau satelit. Meski beberapa hari terakhir terjadi gelombang tinggi, hingga saat ini operasional pelayaran Pelni Denpasar masih berjalan normal.

"Sejauh ini masih aman, dari sisi jadwal masih tepat waktu. Namun, memang kurang nyaman karena gelombang tinggi," ujarnya.

Di sisi lain, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa Denpasar mengeluarkan edaran kepada pengelola kapal cepat di wilayah kerja setempat untuk memperhatikan serta berpedoman kepada informasi perkembangan cuaca berdasarkan informasi BMKG terbaru.

Edaran yang ditandatangani Kepala KSOP Benoa Denpasar Sadeli pada Jumat (7/7/2023) dikeluarkan mencermati perkiraan gelombang tinggi di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas, Laut Sumbawa dan Samudra Hindia selatan Bali hingga NTB.

Sementara itu, BMKG Wilayah III Denpasar memperkirakan hingga 13 Juli 2023, potensi ketinggian gelombang lait diperkirakan hingga enam meter di Perairan Selatan Bali, kemudian hingga empat meter di Selat Bali, Selat Badung dan Selat Lombok, dan di Laut Bali diperkirakan hingga 2,5 meter.

Pelni Denpasar mengoperasikan empat unit kapal yakni Kapal Motor (KM) Awu, KM Leuser, KM Binaiya, dan KM Tilongkabila melalui Pelabuhan Benoa Denpasar menuju sejumlah kota di Indonesia bagian timur.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler