Anak Didik Valentino Rossi Ini tak Ambil Pusing Yamaha Berada di Dasar Klasemen MotoGP
Morbidelli meragukan kemampuan Yamaha untuk melakukan banyak hal pada motor 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Franco Morbidelli menyatakan ia tidak gentar dengan fakta bahwa tim Yamaha saat ini berada di posisi terakhir klasemen konstruktor MotoGP setelah paruh pertama musim 2023. Kedua pabrikan MotoGP asal Jepang, Yamaha dan Honda, mengalami musim 2023 yang sulit, dengan hanya meraih dua podium dalam delapan putaran pertama.
Pembalap tim Yamaha Fabio Quartararo berada di urutan ketiga di Grand Prix (GP) Amerika Serikat dan mewarisi posisi tersebut di sprint GP Belanda setelah penalti batas lintasan untuk Brad Binder dari tim KTM. Yamaha saat ini berada di posisi terakhir dalam klasemen konstruktor, tertinggal tujuh poin dari Honda dan terpaut 203 poin dari Ducati, yang telah memenangkan semua balapan kecuali dua balapan pada tahun 2023.
Kesulitan yang dihadapi oleh Honda dan Yamaha telah menimbulkan diskusi tentang konsesi yang akan diberikan kepada pabrikan Jepang yang sedang sakit. Ditanya setelah GP Belanda apakah sulit untuk memahami performa pabrikan Jepang di MotoGP saat ini, Morbidelli mengatakan, itu hanya cerminan yang tepat dari apa yang terjadi di setiap sesi lintasan dan di setiap balapan.
"Kami tidak terkejut dengan hal itu. Kami hanya fokus sepenuhnya untuk memperbaiki situasi tersebut. Saya tidak gentar melihat Yamaha berada di posisi terakhir di papan klasemen konstruktor," ujar Morbidelli dikutip dari Autosport, Jumat (14/7/2023). "Saya hanya lebih fokus dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik sebagai rider, konsisten, cepat, mengeluarkan kemampuan maksimal, dan mendorong batas. Dan itulah yang sedang kami lakukan."
Menurut Morbidelli, di kejuaraan konstruktor Yamaha berada di urutan terakhir, tetapi di kejuaraan tim berada di urutan keenam. "Jadi, ini berarti kedua rider sudah mendekati maksimal untuk membawa pulang poin bagus bagi tim di setiap balapan. Namun yang pasti, dan kami tahu, motor perlu ditingkatkan," tegasnya.
Rekan setim Morbidelli, Fabio Quartararo, telah meragukan kemampuan Yamaha untuk melakukan banyak hal pada motor 2023 guna menyelamatkan musimnya setelah jeda musim panas.
Morbidelli juga tidak yakin dengan apa yang akan dilakukan Yamaha, tetapi mengakui bahwa tidak akan ada perubahan yang besar. Pembalap Italia itu juga berharap masa depan MotoGP-nya akan diperjelas setelah jeda musim panas.
Anak didik legenda MotoGP Valentino Rossi itu pun tak tahu akan membalap di mana setelah GP Inggris. "Ya, saya pikir ya. Saya harap dan saya pikir kami akan tahu lebih banyak tentang masa depan saya setelah jeda musim panas."
Morbidelli merupakan anggota pertama VR46 Riders Academy bentukan Valentino Rossi. Ia bergabung pada 2013 lalu. Ia pula yang mempersembahkan gelar dunia untuk akademi itu, usai menjuarai Moto2 pada 2017. Ia bahkan ikut memperebutkan gelar dunia MotoGP 2020 bersama Joan Mir, meski akhirnya menjadi runner-up dengan selisih 17 poin saja.