Marquez Tercecer, Para Murid Rossi Bersaing Sehat untuk Sabet Juara Dunia MotoGP

Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Luca Marini masih di papan atas klasemen pembalap.

EPA-EFE/VINCENT JANNINK
Pembalap MotoGP asal Italia dari tim VR46, Marco Bezzecchi, yang juga dikenal sebagai salah satu anak didik legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para anak didik legenda MotoGP Valentino Rossi, yakni Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Luca Marini bersaing sehat di gelaran MotoGP 2023. Bezzecchi yang memperkuat tim milik Rossi, VR46, meraih awal yang luar biasa dengan menduduki posisi ketiga klasemen di bawah juara bertahan dari tim Ducati, Bagnaia.

Di papan klasemen pembalap MotoGP, seteru Rossi yakni Marc Marquez tercecer di posisi ke-19 dengan mengumpulkan hanya 15 poin. Agaknya, Marquez  tetap kesulitan mengejar rekor Rossi yang sudah jadi juara dunia MotoGP sebanyak 7 kali. Marquez sejauh ini baru 6 kali merengkuh juara dunia MotoGP.

Baca Juga



Bezzecchi menjadi pembalap pertama dari tiga pembalap independen yang memenangkan balapan musim ini, dengan kemenangan debutnya di Argentina yang diikuti oleh kemenangan Alex Rins (LCR Honda, COTA) dan Jorge Martin (Pramac Ducati, Sachsenring).

"Yang paling saya banggakan adalah kemenangan pertama saya. Itu merupakan target saya musim ini, namun saya tidak menyangka hal itu terjadi secepat ini," ujar Bezzecchi dikutip dari Crash.net, Jumat (14/7/2023).

Kemenangan tersebut juga membuat pembalap tim VR46 ini bersaing dalam perebutan gelar juara dengan mengemas 158 poin. Namun, meski meraih kemenangan kedua di Prancis, Bezzecchi memulai jeda musim panas dengan berada di urutan ketiga klasemen, di belakang juara bertahan Bagnaia (selisih 36 poin) dan Jorge Martin dari tim Pramac (selisih 1 poin).

Sementara Bagnaia dan Martin telah mengalami dua kali DNF atau gagal finish, satu-satunya kegagalan Bezzecchi, dan 'penyesalan terbesar' sejauh ini, adalah di Jerez.

"Saya berjuang sepanjang akhir pekan dan kemudian saya terjatuh saat balapan. Sangat disayangkan karena penting untuk membawa pulang poin bahkan di saat-saat sulit," kata Bezzecchi.

Meskipun demikian, Bezzecchi mengaku bagian pertama musim ini sangat positif bagi dirinya. "Saya berhasil membuat langkah maju yang besar dibandingkan tahun 2022," jelas pembalap asal Italia itu, yang menempati posisi ke-14 di musim rookie-nya.

Melihat ke masa depan, Bezzecchi, yang menggunakan motor Ducati spesifikasi 2022 daripada mesin 2023 terbaru seperti para pemimpin klasemen, merasa Bagnaia dan Martin saat ini memiliki 'langkah kecil' di atas yang lain.

"Ini adalah kejuaraan yang sangat menuntut karena ada banyak pembalap yang cepat dan motor yang sangat kompetitif," kata Bezzecchi menjelaskan. "Levelnya sangat tinggi dan saya pikir akan semakin tinggi di paruh kedua musim ini karena setiap pembalap akan semakin cepat sepanjang tahun. Saat ini saya pikir Pecco dan Jorge Martin selangkah lebih maju dari semua orang. Jadi kami akan mencoba untuk meningkatkan dan menjadi lebih dekat, sebisa mungkin."

Tim VR46 mencoba menegosiasikan upgrade ke mesin spesifikasi pabrik untuk Bezzecchi tahun depan, daripada mengambil risiko kehilangan pembalap bintangnya ke tim Pramac.

"Pertanyaan tentang masa depan tidak terlalu sulit untuk ditangani karena saya memiliki tim yang hebat di belakang saya, dengan VR46 Riders Academy dan manajer saya," tegas Bezzecchi. "Mereka berusaha menghilangkan semua tekanan dan membuat saya tetap tenang. Saya beruntung karena saya bisa berkonsentrasi pada balapan dan memberikan yang terbaik setiap akhir pekan. Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kami telah berkembang di setiap aspek."

Rekan setim Bezzecchi, Luca Marini, juga masih berada di jalur perebutan juara. Luca Marini yang juga adik Valentino Rossi, berada di urutan keenam klasemen pembalap MotoGP, dengan dua kali naik podium menjelang jeda musim panas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler