Ibu Hamil Sering Sulit Tidur, Ini Pemicunya

Ibu hamil kerap mengalami gangguan tidur selama masa mengandung.

Republika/Mardiah
Ibu hamil disarankan untuk mengikuti yoga yang dirancang khusus untuk mendukung kesejahteraan fisik dan emosional ibu hamil. /ilustrasi
Rep: Shelbi Asrianti Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur sangat penting untuk setiap orang, apalagi bagi perempuan yang sedang hamil. Tentunya, istirahat sangat dibutuhkan oleh ibu ataupun bayi yang dikandung. Sayangnya, ada banyak perubahan fisik dan mental yang bisa mengimbas pola dan kualitas tidur ibu hamil.

Baca Juga


Akibatnya, ibu hamil merasa lebih sulit untuk mulai memejamkan mata atau berusaha tetap tertidur sepanjang malam, bahkan dapat mengalami gangguan tidur. Dokter umum Chun Tang menjabarkan beberapa perubahan tersebut, seperti dikutip dari laman RTE, Ahad (16/7/2023).

- Ritme sirkadian berubah

Dokter Chun Tang menjelaskan, ritme sirkadian yang merupakan jam biologis internal yang mengatur berbagai proses fisiologis, mengalami perubahan selama kehamilan. "Hal-hal seperti perubahan hormon, perubahan aktivitas dan tingkat energi, serta peningkatan kepekaan terhadap cahaya, dapat memengaruhi ritme sirkadian," ungkapnya.

 

- Tubuh memanas

Saat hamil, suhu tubuh basal (suhu istirahat tubuh) cenderung sedikit meningkat akibat perubahan hormonal, terutama dipicu peningkatan kadar progesteron. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan panas tubuh. "Suhu basal tubuh yang lebih tinggi dapat membuat tidur menjadi tidak nyaman, terutama jika digabungkan dengan faktor eksternal, seperti cuaca yang hangat atau lingkungan tidur yang gerah," kata Tang.

Beberapa ibu mungkin juga mengalami keringat malam, biasanya pada tahap akhir kehamilan. Episode keringat berlebih saat tidur itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan, yang disebabkan oleh fluktuasi hormon dan peningkatan aliran darah selama kehamilan.

 

- Mimpi yang terlihat jelas

Mimpi yang terlihat lebih jelas kerap dilaporkan pasien perempuan selama kehamilan. Hormon, peningkatan kepekaan emosional, dan perubahan pola tidur dapat berkontribusi pada intensitas dan frekuensi mimpi tersebut.

Mimpi mungkin mencerminkan kekhawatiran, harapan, dan ketakutan yang terkait dengan kehamilan. "Jika mimpi menyebabkan kesusahan atau memengaruhi kualitas tidur, praktikkan teknik relaksasi sebelum tidur. Buat lingkungan tidur yang nyaman, terapkan rutinitas tidur yang teratur, kelola tingkat stres, dan cari dukungan dari penyedia layanan kesehatan dapat juga bermanfaat,” ucap Tang.

 

- Ketidaknyamanan fisik

Tubuh yang membesar dan meningkatnya rasa lelah dapat memengaruhi aktivitas harian ibu hamil. Beberapa orang mungkin mengalami kantuk di siang hari yang meningkat, sementara yang lain mungkin merasa lebih sulit untuk melakukan kegiatan sederhana.

"Trimester ketiga dapat menghadirkan tantangan tidur yang lebih jelas, karena perubahan dan persiapan persalinan. Beberapa kesulitan tidur yang umum selama trimester ini termasuk ketidaknyamanan, sering buang air kecil, mulas atau refluks, dan sindrom kaki gelisah," tutur Tang.

Apa yang bisa membantu? Tang menyarankan yoga ibu hamil, yang dirancang khusus untuk mendukung kesejahteraan fisik dan emosional ibu hamil. Gerakannya termasuk peregangan lembut, latihan pernapasan dalam, praktik kesadaran dan teknik relaksasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keamanan kehamilan.

Yoga dapat bermanfaat untuk mengelola kecemasan, memiliki tidur yang lebih berkualitas, juga menumbuhkan rasa tenang dan seimbang selama kehamilan. Direkomendasikan juga untuk tidur miring, terutama setelah usia kehamilan sekitar 16 pekan. Letakkan bantal untuk menopang perut agar tidur lebih nyaman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler