Sembilan Tahun Berlalu, Malaysia Masih Cari Kebenaran Jatuhnya Pesawat MH17
Sebanyak 298 penumpang menjadi korban jatuhnya pesawat MH17.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia kembali menegaskan komitmen untuk terus mencari kebenaran dan keadilan serta pertanggungjawaban dari kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 sembilan tahun lalu.
"Hari ini menandai sembilan tahun tragedi tragis Malaysia Airlines penerbangan MH17," kata Kementerian Transportasi Malaysia dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Senin (17/7/2023).
Keputusan kasus kejahatan yang menyebabkan jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan MH17 telah disampaikan Pengadilan Negeri Den Haag pada 17 November 2022. Keputusan itu, menurut kementerian tersebut, menandakan sebuah tonggak penting dalam mengungkap kebenaran dan penegakan keadilan untuk 298 penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat MH17 dan kerabat terdekat mereka.
Penumpang dalam penerbangan tersebut, termasuk 43 warga Malaysia. Namun demikian, upaya memperoleh keadilan tidak berakhir dengan perkembangan itu saja.
Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dalam pertemuannya ke-228 pada 17 Maret 2023, telah memutuskan untuk melanjutkan sidang pada penyelesaian kasus yang berbeda di antara pihak-pihak yang berkonflik.
"Kami kembali menyampaikan simpati yang terdalam dan bela sungkawa bagi keluarga dan yang dicintai dari korban jatuhnya pesawat MH17," kata Kementerian Transportasi Malaysia dalam keterangan tersebut.
Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17 pada 17 Juli 2014 ditembak jatuh di timur Ukraina saat dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Sebanyak 298 penumpang dan kru pesawat menjadi korban dari peristiwa itu.