Memahami Ayat tentang Proses Penciptaan Manusia
Allah SWT mengingatkan di surat Al Insan ayat 1 tentang penciptaan manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lembaga Dakwah Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (LDTQN) Suryalaya-Tambun Utara menggelar Gebrakan Gema Syiar Muharram 1445 Hijriah di Masjid Jami' Al Fattah Nurussalam, Kampung Turi, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Selasa (18/7/2023). Puncak acara ini diisi dengan tabligh akbar yang disampaikan KH Wahfiudin Sakam.
Dalam tausiyahnya, Kiai Wahfiudin menjelaskan ayat tentang proses penciptaan manusia yang dimulai dengan penciptaan ruh atau kalbu rohani. “Di dalam Alquran Allah SWT mengingatkan di surat Al Insan ayat 1 tentang penciptaan manusia,” ujar Kiai Wahfiudin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/7/2023).
Menurut dia, ayat pertama ini menegaskan tentang proses kejadian manusia dari yang tidak ada menjadi ada, pada saat manusia belum berwujud sama sekali.
Disebutkan bahwa manusia berasal dari tanah yang tidak dikenal dan tidak disebut-sebut sebelumnya. Apa dan bagaimana jenis tanah itu tidak dikenal sama sekali. Kemudian Allah meniupkan ruh kepadanya sehingga menjadi makhluk yang bernyawa.
Di dalam tubuh ada segumpal daging, bila segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya. Namun, apabila segumpal daging itu rusak maka rusaklah seluruhnya itu yang dimaksud kalbu. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah kalbu, yaitu hati” (HR Bukhori).
Kiai Wahfiyudin menjelaskan, kalbu ini sangatlah berperan dalam kehidupan jiwa manusia, karena kalbu ruhani yang bersih akan melahirkan jiwa yang bersih dan selalu taat serta tunduk terhadap titah dari Sang Ilahi Rabbi.
“Sebaliknya jiwa yang kotor penyebabnya karena jiwa tersebut memiliki kalbu yang tidak baik dan selalu melanggar aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT,” ucap dia.
Sebagai informasi, dalam menggelar Gebrakan Gema Syiar Muharram 1445 H ini, LDTQN Suryalaya- Kecamatan Tambun Utara berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa, Laznas DPF, PT Duta Lintas Jejaring, dan BM-Nasuha.
Acara bertajuk “Alunan Nada Inspiratif Sufistik Edukatif (MANISE)” juga diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari santunan 200 anak yatim, bazar, aneka event kulinary, pentas seni dan budaya, parade marching band dan angklung, lomba mainan anak anak, stand bootdesk, pengobatan gratis, dan lain-lain.
"Warga Gabus sedang bergembira merayakan tahun baru Hijriah, mereka menyelenggarakan tabligh umum yang juga menyelenggarakan kesehatan secara gratis untuk seluruh warga, didukung oleh lembaga kesehatan secara cuma-cuma, dari Dompet Dhuafa, kemudian ada stand penjualan,” kata Kiai Wahfiyudin.
Kiai Wahfiudin menambahkan, acara ini menjadi bukti bahwa masyarakat masih memiliki kecintaan kepada agama, memiliki kepedulian terhadap syiar dakwah, dan mereka saling menyumbang dengan kemampuan yang ada.
“Semoga ini semua akan berpengaruh kepada pembentukan akhlak bangsa ini,sehingga berjayalah NKRI dengan akhlak dan moralitas yang tangguh. Acara ini banyak dihadiri oleh remaja dan juga anak anak sehingga terjadi regenerasi pembentukan akhlak,” jelas dia.
Panitia acara Agus Syarif Hidayat menjelaskan, acara ini digelar untuk menyemarakan bulan Muharram dan Tahun Baru Islam. Menurut dia, konsepnya dengan menggabungkan semua unsur terkait dengan seni hidup menjadi lebih indah, dengan agama hidup menjadi lebih terarah, dan dengan berjamaah hidup menjadi lebih berkah.
“Jadi ini antara seni dan budaya kita gabungkan menjadi satu agar kita kuat lagi dalam mensyiarkan Islam,” kata Agus.