CIA: Putin Tunggu Waktu yang Tepat Balas Dendam ke Bos Wagner
Pemberontakan Wagner merupakan serangan langsung terhadap Putin.
REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO – Persoalan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Yevgeny Prighozin, bos Wagner, kelompok tentara bayaran belum usai. Menyusul pemberontakan singkat Wagner terhadap Moskow yang menuntut perombakan pimpinan militer Rusia bulan lalu.
Direktur CIA William Burns menuturkan, Putin mencoba mengulur waktu sambil memikirkan bagaimana cara tepat menangani Prighozin. Sebab, aksi pemberontakan Wagner, sangat mengekspos kelemahan sistem kekuasaan yang telah dibangun Putin.
Pemberontakan itu merupakan serangan langsung terhadap Putin yang telah 23 tahun memegang kekusaaan di Rusia. Juga tantangan langsung atas keputusan Rusia berperang di Ukraina, yang Prighozin katakan bahwa perang ini dilakukan di atas kebohongan.
Hal yang paling menjadi perhatian, Putin merasa terpaksa melakukan kesepakatan dengan orang yang menjadi penyedia katering di Kremlin.
‘’Pemimpin Rusia itu mungkin masih mencari ganjaran yang tepat terhadap Prighozin. Apa yang kita lihat merupakan persoalan yang rumit,’’ kata Burns pada Aspen Security Forum, Colorado, AS, seperti diberitakan BBC, Kamis (21/7/2023).
Bos Wagner ini, jelas dia, masih mempunyai nilai bagi pengaruh Rusia di sejumlah tempat seperti Afrika, Libya, dan Suriah. Dengan kondisi saat ini, Putin tampaknya berupaya dan memisahkan Wagner dengan pemimpinnya.
‘’Putin bisa saja menunggu waktu tepat melakukan balas dendam kepada Prighozin,’’ ungkap Burns. Ia menuturkan, Putin adalah sosok yang secara umum berpikir bahwa pembalasan layaknya makanan yang sebaiknya dihidangkan saat dingin.
Berdasarkan pengalamannya, lanjut dia, Putin selalu membalas dan sebuah kejutan jika Prighozin lolos dari pembalasan. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyarankan Prighozin, berhati-hati karena bisa saja dalam bahaya, diracun oleh Rusia.
‘’Jika saya menjadi dia (Prighozin), maka akan berhati-hati atas apa yang saya makan. Saya akan mencermati benar menu makanan,’’ kata Biden dalam konferensi pers di Helsinki, Finlandia, seperti dilansir laman berita Al Arabiya, Kamis (13/7/2023).
Candaan ini merujuk penggunan polonium oleh pihak keamanan Rusia untuk meracuni dan membunuh lawan politik Presiden Vladimir Putin. Biden menambahkan, pada pertemuan NATO di Vilnius, Lithuania dibahas juga mengenai keberadaan Prighozin.
Burns menguatkan pernyataan Biden. ‘’Jika saya Prigozhin, saya tidak akan memecat pencicipi makanan saya,’’ katanya. Ia menuturkan, jenderal senior Rusia Sergei Surovikin yang dianggap tahu lebih dulu rencana Wagner akan memberontak, saat ini juga tak bebas bergerak.
Dalam wawancara dengan harian Kommersant yang dipublikasikan pada Kamis (13/7/2023) tengah malam, Putin menawari tentara Wagner untuk tetap membantu bertempur di Ukraina. Penawaran ini disampaikan saat pertemuan di Kremlin, 29 Juni lalu.
Pertemuan diikuti Prighozin dan 35 komandan Wagner. Dalam tawawan itu, tentara Wagner, akan tetap berada di bawah komandan saat ini. Putin menambahkan, kerangka legal formasi militer swasta akan ditentukan bersama oleh pemerintah dan parlemen.