Pemukim Yahudi Tingkatkan Serangan Terhadap Umat Kristen dan Gereja di Palestina

Awalnya, serangan dilakukan sekelompok kecil pemukim Yahudi lalu jadi serangan massal

EPA
Warga Kristen Palestina mendatangi Gereja Latin di Gaza. Pemukim Yahudi Israel telah meningkatkan serangan terhadap umat Kristen dan gereja di Palestina
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Yahudi Israel telah meningkatkan serangan terhadap umat Kristen dan gereja di Palestina. Insiden terbaru adalah serangan terhadap Biara dan Gereja Mar Elias di Haifa.

Serangan terjadi ketika pastor senior, Pastor Samer Zaknoun, sedang diwawancarai oleh situs berita Safa. Zaknoun berbicara di telepon dengan jurnalis Safa tentang gelombang serangan terbaru terhadap tempat suci Kristen di Israel dan wilayah pendudukan Palestina. Kemudian sekelompok pemukim Yahudi menyerbu biara, menyerang gereja dan jamaah.  

Itu adalah serangan terbaru yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap umat Kristiani dan gereja. Awalnya, serangan dilakukan oleh sekelompok kecil pemukim Yahudi. Lambat laun serangan mulai berkembang menjadi serangan massal.

Sebelumnya pemukim Yahudi menyerang Gereja Maronit di Acre dan sebuah biara di Jaffa. Para pemukim Yahudi mencoba untuk mengambil alih gereja dan melakukan doa-doa Talmud di gereja itu. Para pemukim mengklaim gereja tersebut merupakan tempat para rabi Yahudi dimakamkan.

Serangan pemukim Yahudi terhadap umat Kristen telah meningkat. Setidaknya ada 40 serangan yang terdokumentasi selama beberapa bulan terakhir.

“Gereja-gereja Kristen telah menjadi sasaran serangan harian oleh geng pemukim, yang jelas mengambil keuntungan dari ekstremisme yang ditunjukkan oleh hierarki politik Israel terhadap Muslim dan Kristen di negara itu,” kata Pastor Zaknoun kepada situs berita Safa.  

"Kami sekarang melihat dengan mata kepala sendiri mereka menyerbu Gereja Mar Elias, dan terjadi perkelahian, dan para pemuda berusaha mencegah puluhan pemukim untuk menyerbunya, dan kami berusaha memanggil polisi sebelum terlambat," ujar Zaknoun.

Zaknoun memperingatkan, kegagalan pemerintah Israel untuk mengekang kelompok-kelompok ini mendorong mereka untuk memanfaatkan situasi dan meningkatkan serangan. Serangan ini mengikis kehadiran umat Kristen di Palestina.

"Kami tidak menutup kemungkinan bahwa pemerintah (Israel) adalah mitra dalam skema ini yang menargetkan keberadaan kami, sehingga suatu saat kami akan disuruh keluar dari sini," ujar Zaknoun, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (24/7/2023).

Baca Juga


Pemukim Israel juga serang Gereja di Gunung Zion ...



Pekan lalu, pemukim Israel menyerbu kompleks Gereja Ortodoks di daerah Gunung Zion di Yerusalem. Para pemukim Yahudi menggelar selimut dan mengumumkan bahwa mereka akan menetap di gereja itu. Sebuah video yang dibagikan di TikTok menunjukkan dua pemukim Yahudi duduk di halaman gereja sambil menyebarkan barang-barang yang mereka bawa.

Ketika seorang pejabat gereja meminta mereka untuk pergi, para pemukim mulai meneriakkan hinaan, dan kata-kata rasis. Para pemukim Yahudi itu menyuruh seluruh petinggi gereja untuk keluar dari gereja. Para pemukim mengklaim bahwa Gunung Sion adalah milik orang-orang Yahudi dan setiap gereja yang berdiri dianggap sebagai pencaploka.

Gereja Ortodoks telah berjuang melawan asosiasi pemukim yang didukung oleh pemerintah Israel yang mengklaim bahwa tanah tempat gereja berada adalah milik orang Yahudi. Staf di gereja mengatakan, para pemukim membawa senjata dan telah menakut-nakuti personel gereja.

Setelah mendengar tentang invasi pemukim Yahudi, penduduk setempat berkumpul di luar gereja untuk mempertahankan gereja mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas dan pemukim Israel mengintensifkan serangan mereka terhadap gereja-gereja Kristen dalam upaya untuk menggusur orang Kristen, mengurangi jumlah mereka, dan mencuri properti mereka. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler