PAN: Jokowi Kode Keras Prabowo-Erick Thohir
Waketum PAN sebut Presiden Jokowi sudah beri kode keras untuk Prabowo-Erick Thohir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menanggapi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang berada satu mobil dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan ibu negara Iriana. Menurutnya, itu kode keras Jokowi yang merestui keduanya berpasangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Itu pasangan yang pas, jadi Pak Jokowi sama Ibu, Pak Prabowo sama Erick sama-sama menterinya Pak Jokowi. Tapi menurut saya, itu kode keras untuk menghadapi kontestasi pilpres," ujar Yandri ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Kendati demikian, PAN yang mendorong Erick untuk maju pada Pilpres 2024 masih menyodorkan proposalnya kepada bakal calon presiden (capres) Prabowo dan Ganjar Pranowo. Sebab, segala sesuatunya masih sangat dinamis jelang pendaftaran capres-cawapres pada Oktober mendatang.
"Walaupun bagi PAN, Erick Thohir masih ditawarkan ke kedua capres Ganjar dan Prabowo. Tinggal nanti kita lihat siapa yang paling duluan memutuskan Erick berpasangan dengan siapa, tentu PAN akan langsung bergabung dengan koalisi yang mengusung Erick," ujar Yandri.
Antara kedua bakal capres tersebut, ia mengeklaim Erick sudah lebih condong kepada satu sosok. Namun, PAN belumlah mengambil keputusan ihwal capres dan cawapres yang akan didukungnya pada Pilpres 2024.
"Karena ini belum resmi, belum ada kata sepakat saya, saya tidak punya hak mengumumkan atau mengatakan finalisasi capres mana yang diusung PAN dan bang Erick berpasangan dengan siapa," ujar Yandri.
"Di antara dua ini kecenderungannya sudah agak ada perbedaan antara Pak Ganjar dan Prabowo. Kemarin saya bilang sama kuat, sekarang sudah mulai ada perbedaan, sinyal itu sudah menguat ke salah satu capres," ujar Yandri.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani juga menanggapi Prabowo yang berada satu mobil dengan Erick, Jokowi, dan ibu negara Iriana. Ia memandang, itu merupakan bentuk dukungan Jokowi terhadap kinerja Prabowo dan Erick di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya menganggapnya itu sebagai sebuah bentuk support Pak Jokowi terhadap kinerja dua orang tersebut," ujar Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Ia sendiri tak ingin menjawab apakah peristiwa tersebut merupakan bentuk dukungan atau endorsement Jokowi kepada Prabowo dan Erick untuk berpasangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia pun meminta publik untuk menafsirkannya sendiri.
"Bisa bertafsir macam-macam, bisa seperti itu (Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Erick), bisa terserah yang menafsirkan," ujar Muzani.