Sudin Pertamanan Perbaiki Pagar Hutan Kota Cawang Cegah Jadi 'Sarang' LGBT

Sudin Pertamanan Jaktim memperbaiki Hutan Kota Cawang cegah jadi 'sarang' LGBT.

Republika/Eva Rianti
Kondisi Hutan Kota Cawang di Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Sudin Pertamanan Jaktim memperbaiki Hutan Kota Cawang cegah jadi 'sarang' LGBT.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan Jakarta Timur meningkatkan pengamanan Hutan Kota di Cawang dengan memperbaiki pagar agar tidak digunakan sebagai tempat tindakan asusila oleh kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Baca Juga


Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan (Sudin Tamhut) Jakarta Timur Djauhar Arifin ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan, pihaknya memasang pagar menggunakan besi ulir pada pagar yang berlubang.

"Ini untuk mengantisipasi masuknya orang yang tak bertanggung jawab menyalahgunakan keberadaan Hutan Kota untuk hal negatif," kata Djauhar.

Menurut dia, penutupan pagar yang berlubang itu sudah dilakukan sejak Rabu (26/7) sehingga orang tidak mudah masuk ke dalam Hutan Kota, Cawang.

Selain membuat pagar, pihaknya bersama Sudin Bina Marga Jakarta Timur (Jaktim) juga sudah memasang lampu sorot dan lampu LED di tiap sudut area Hutan Kota ini sehingga aktivitas di dalamnya dapat terlihat dari luar.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur pun memperketat pengawasan Hutan Kota, Cawang, menyusul adanya pengaduan masyarakat bahwa lokasi itu diduga dijadikan tempat mesum sesama jenis.

"Malam hari ini kita menindaklanjuti aduan masyarakat, yaitu pengamanan Hutan Kota terhadap kegiatan asusila yang dilakukan oleh kelompok suka sesama jenis atau LGBT," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin, Selasa malam (25/7).

Pengamanan itu melibatkan Satpol PP Kecamatan Makasar, Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Kebon Pala serta dua personel Babinsa setempat. Total personel mencapai 45 orang.

"Agenda ini akan digelar hingga dua minggu ke depan dengan durasi 24 jam dan memanfaatkan sistem pergantian (shift) per tiga jam sekali," kata Badrudin.

Selain penjagaan di lokasi, petugas juga melakukan penyisiran ke dalam Hutan Kota tersebut guna mengantisipasi adanya tindak asusila.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler