Warga Asing di Jepang Meningkat, Gubernur Miyagi: Kami tak Batasi

Ada fenomena baru di Jepang, di mana orang asing di Jepang terus meningkat.

EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Orang-orang berdiri di depan papan informasi kedatangan di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang, (ilustrasi). Ada fenomena baru di Jepang, di mana orang asing di Jepang terus meningkat.
Rep: Muhyiddin Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada fenomena baru di Jepang, di mana orang asing di Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara, jumlah warga lokalnya terus berkurang. Kendati demikian, Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai mengatakan, Jepang belum melakukan pembatasan terhadap orang asing. 

Baca Juga


Merujuk data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Kamis (27/7/2023), jumlah warga negara asing yang tinggal di Jepang telah mencapai rekor 2,99 juta, meningkat sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya. Sementar, populasi Jepang ada penurunan sebanyak 511 ribu. 

"Itu fenomena yang baru-baru terjadi dan sangat cukup prihatin dan serius juga, tapi bukan berarti Jepang atau Miyagi membatasi kehadiran orang asing," ujar Murai saat melakukan penandatanganan MoU dengan PT OS Selnajaya, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Menurut dia, orang asing sah-sah saja datang ke Jepang. Bahkan, dia berharap orang Indonesia ke depannya banyak juga yang tinggal di Jepang. 

"Sangat berharap sebanyak mungkin orang Indonesia yang datang dari Indonesia tidak hanya sebagai pekerja atau peserta magang, tetapi juga suatu saat mereka memilih Jepang sebagai tempat tinggal. Untuk itu kami sangat berharap untuk ke depan," ucap Murai. 

Kedatangan Murai ke Indonesia kali dalam rangka melakukan kerjasama dengan perusahaan dan pemerintah di Indonesia, khususnya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Di antaranya, Prefektur Miyagi bekerja sama dengan PT OS Selnajaya untuk penempatan SDM Indonesia di Miyagi, Jepang. 

"Barusan saya sudah menandatangani nota kerjasama, begitu juga besok direncanakan penandatanganan kerjasama antara prefektur kami dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia," kata Murai. 

Dia menjelaskan, masyarakat Jepang menyambut baik kehadiran masyarakat Indonesia yang akan ditempatkan di Prefektur Miyagi. Karena, menurut dia, orang Indonesia juga cukup dikenal sebagai orang yang jujur dan sangat familiar dan suka dengan Jepang.  

"Kami sangat menyambut baik dan ingin menerima warga Indonesia. Selama ini juga Prefektur Miyagi atau pemerintah Prefektur Miyagi sudah menerima masyarakat Indonesia berupa mahasiswa yang akan kuliah di sana atau peserta magang baik di bidang caregiven maupun sektor perikanan," jelas Murai. 

Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima menjelaskan, MoU ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Prefektur Miyagi, di antaranya dengan mempromosikan kegiatan melalui kerja sama dan kolaborasi yang erat.

Menurut dia, pada tahun ini pihaknya telah mengirim ribuan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang, termasuk yang magang. Sebelumnya, menurut dia, perusahaannya juga telah mengirim sebanyak 5.000 SDM Indonesia ke Jepang. 

"Jadi kita tahun ini mengirim tenaga kerja pemagangan sama tenaga kerja Indonesia ke Jepang sekitar 2.100 orang," ujar Miyajima.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler