Sidak Pangkalan, Pertamina Ingin Pastikan Distribusi Elpiji 3 Kg di Jateng Tepat Sasaran
Disperindag daerah diminta ikut mengawasi pendistribusian elpiji tiga kg.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Untuk memastikan pasokan elpiji subsidi dapat tersalurkan dengan tepat dan aman hingga ke masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melakukan sidak ke 46 pangkalan elpiji di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Jumat (28/7).
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, melalui kegiatan ini, Pertamina dapat melihat dan mengetahui kondisi elpiji di lapangan.
Baik terkait dengan kelancaran distribusi maupun pemanfaatan elpiji bersubsidi yang tepat sasaran di tengah masyarakat. “Ini merupakan bagian dari upaya monitoring dan hari ini sasarannya ke 46 pangkalan yang ada di Provinsi Jateng,” jelasnya, di Semarang.
Ia juga mengungkapkan, di wilayah kerja Jateng terdapat 669 agen dan 50.242 pangkalan elpiji resmi Pertamina. Sedangkan untuk keseluruhan di Provinsi Jateng dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat 769 agen dan 57.856 pangkalan elpiji resmi Pertamina.
Mengacu pada data Pertamina Patra Niaga Regional JBT, terjadi peningkatan konsumsi elpiji tiga kilogram pada periode Januari sampai Juli 2023, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya di 2022.
Konsumsi elpiji tiga kg pada Januari hingga Juli 2023 tercatat 690.162 Metrik Ton (MT). Jumlah ini mengalami peningkatan 4,9 persen bila dibandingkan dengan periode sama pada 2022 yang tercatat 657.914 MT.
“Namun dari kegiatan sidak yang dilaksanakan hari ini, kami menemukan kondisi pangkalan yang 100 persen kondusif dan aman untuk penyaluran elpiji, termasuk juga untuk elpiji yang bersubsidi,” jelasnya.
Pertamina juga mengharapkan kerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk ikut melakukan pengawasan pendistribusian elpiji tiga kg.
“Pengawasan ini penting dilakukan guna memastikan masyarakat yang berhak yang menggunakan elpiji tiga kg dapat mengakses kebutuhan komoditas energi tersebut dengan mudah,” kata dia.
Lebih lanjut Brasto juga mengungkapkan perkembangan kesiapan pangkalan resmi elpiji tiga kg di seluruh Provinsi Jateng dan DIY untuk on boarding dengan microsite program subsidi tepat elpiji tiga kg yang sudah mencapai 96 persen.
Sedangkan untuk transaksi menggunakan microsite sudah mencapai 60 persen. Diharapkan, saat sudah mencapai 100 persen, tracking terhadap pembelian elpiji bersubsidi ini sudah tepat guna dan sesuai peruntukan.
“Pertamina senantiasa mengimbau bagi masyarakat mampu untuk menggunakan elpiji sesuai peruntukannya seperti Bright Gas. Hal ini agar penyaluran elpiji tiga kg sesuai dengan peruntukannya dan subsidi pemerintah tepat sasaran,” jelasnya.