Kabupaten Malang Terima Tambahan Ribuan Tabung Gas Elpiji Subsidi Atasi Kelangkaan

Sebelumnya terjadi pengurangan kuota elpiji 3 kilogram sehingga terjadi kelangkaan.

Antara/Budi Candra Setya
Warga antre untuk membeli tabung gas LPG 3kg.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas dalam rangka mengantisipasi kelangkaan gas LPG subsidi ukuran 3 kilogram (kg). Langkah ini dilakukan mengingat warga Malang Raya mengalami kesulitan mencari gas LPG subsidi selama beberapa waktu terakhir. 

Baca Juga


Berdasarkan data Bagian Sumberdaya Alam Setda Kabupaten Malang, telah terjadi penurunan jatah LPG dari 104.176 metrik ton menjadi 99.241 metrik ton pada 2023. Rinciannya, yakni kuota 106.000 tabung per hari untuk seluruh wilayah Kabupaten Malang. 

Namun untuk mengantisipasi kelangkaan yang ada, sejak 27 Juli 2023 lalu, diberikan extra dropping menjadi 114.000 tabung per hari. Adapun jumlah pangkalan LPG yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang sebanyak 1.618 pangkalan.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyatakan, pengurangan jatah ini memang menimbulkan problematika tersendiri. Problematika ini bersifat parsial sehingga perlu ada perencanaan yang matang dan juga pengaturan. 

Salah satu yang dilakukan antara lain pengklasteran di wilayah-wilayah atau pembagian regional sesuai permintaan Pertamina. Kemudian juga dengan mematuhi indikator sasaran dari distribusi LPG bersubsidi itu sendiri. "Selain itu, terhadap kebijakan pengurangan tersebut, kita yang di daerah juga harus dapat  merubah perilaku, proses pengurangan dan perubahan perilaku ini harus seiring," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan, pihaknya harus dapat berupaya semaksimal mungkin. Salah satunya dengan menggunakan cadangan yang tersedia. Namun langkah ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan. 

Menurut dia, ada beberapa proses yang perlu dilakukan dan dipersiapkan dengan matang. Langkah ini bertujuan agar kelangkaan tidak sampai menganggu proses perekonomian warga. Hal ini khususnya pada pelaku UMKM dan warga masyarakat yang tidak mampu.

Sementara itu, Sales Area Manager Retail Malang PT Pertamina Patra Niaga, Sindhu Priyo Windoko menyatakan, persediaan LPG dapat dikatakan masih aman. Ia tidak menampik, ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan tabung gas LPG subsidi di beberapa wilayah.  "Karena keterlambatan distribusi, juga karena cukup tingginya permintaan bersamaan dengan banyaknya orang menggelar kegiatan dan hajatan yang bersamaan," kata dia menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler