CIMB Niaga Cetak Laba Rp 4,2 Triliun, Tumbuh 25,8 Persen
Laba operasional sebelum provisi tumbuh 25,8 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk atau Bank CIMB Niaga melaporkan kinerja keuangan semester I 2023. Laba operasional sebelum provisi tumbuh 25,8 persen menjadi Rp 4,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kinerja bisnis dan pertumbuhan pendapatan Bank tetap solid pada paruh pertama tahun 2023,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam keterangan, Selasa (1/8/2023).
Lani melanjutkan, dengan pengendalian biaya yang efektif, perbaikan kualitas aset, dan penurunan biaya kredit, CIMB Niaga dapat terus memberikan keuntungan yang lebih baik bagi para pemegang saham. Hal ini tercermin pada return on equity (ROE) yang mencapai 15,4 persen.
"Salah satu yang patut digarisbawahi adalah perbaikan dalam kualitas aset, seperti ditunjukkan dari penurunan signifikan pada rasio bruto non-performing loans (NPL) menjadi 2,5 persen pada Juni 2023 dari 3,5 persen pada Juni 2022. Dengan raihan positif ini kami meyakini dapat mencapai target 2023 dengan baik,” ujarnya.
Lani mengatakan, meski dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, strategi yang diterapkan dengan cermat dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah telah membuahkan hasil yang baik. Ia memastikan, CIMB Niaga akan terus fokus dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif, berkelanjutan, dan kemudahan akses keuangan bagi seluruh stakeholders, senantiasa memberikan dukungan untuk aspirasi keuangan nasabah, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga yaitu ROE meningkat menjadi 15,4 persen. Bank senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,2 persen dan 86,0 persen.
Adapun untuk total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 329,7 triliun per 30 Juni 2023, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Sementara, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 235,8 triliun dengan rasio CASA sebesar 64,3 persen, sebagai hasil upaya bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Untuk jumlah kredit/pembiayaan naik 8,6 persen yoy menjadi Rp 206,0 triliun atau Rp 205,1 triliun di luar pembiayaan Salam. Sementara kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 4,8 persen yoy dan kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 14,6 persen yoy termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).