Stres Pekerjaan Bisa Bikin ASI Seret, Ini Kiat Meningkatkan Produksinya
Ibu bekerja tetap dapat meningkatkan produksi ASi-nya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua ibu dapat menyusui dengan lancar. Ada kalanya, ibu menyusui yang bekerja mengalami stres di kantor, sehingga menyebabkan produksi air susu ibu (ASI)-nya menurun.
Kondisi itu sebetulnya masih bisa diatasi. Konselor laktasi RS Pondok Indah dr Fitra Sukrita Irsal, IBCLC menjelaskan, untuk meningkatkan produksi ASI, ibu dapat berusaha menyusui bayi sesering mungkin saat berada di rumah.
"Saat sudah dekat waktu pulang, bilang pada pengasuh agar bayi tidak diberi ASI sebagai camilan supaya saat ibu pulang dia bisa minum banyak," kata dr Fitra dalam webinar, Kamis (3/8/2023).
Selain itu, saat malam hari, ibu bisa mencoba lebih sering menyusui bayinya. Dokter Fitra mengatakan, ibu bekerja biasanya lebih banyak bangun malam dan sebisa mungkin manfaatkanlah kesempatan itu untuk menyusui bayi, termasuk bila biasanya hanya sebelah payudara, menjadi kedua payudara.
Upaya lain yang dapat dilakukan yakni mengosongkan payudara setelah bayi selesai menyusu. Sebab, saat payudara kosong, tubuh akan mendapatkan sinyal memproduksi ASI lebih banyak.
"Lalu, waktu saat akhir pekan, susui langsung full tanpa gunakan ASI perah, susui sampai bayi kenyang. Bila selesai masih ada sisa, kosongkan saja payudara supaya naik lagi produksinya," ujar dr Fitra.Di sisi lain ibu tetap perlu mengatur istirahat dan memahami cara agar bisa menyusui secara rileks. Misalnya dengan mempelajari teknik menyusui seperti membiasakan diri menyusui dalam posisi tidur.
"Jadi pas malam itu enggak usah bangun sampai bangkit duduk, bisa sambil tiduran miring. Bayi usia tiga bulan biasanya sudah cukup besar jadi bisa disusui miring," kata dr Fitra.
Menurut dr Fitra, tiap ibu menyusui bisa memproduksi jumlah ASI yang sama dalam 24 jam. Hanya saja, sebagian mereka memiliki wadah penampung yang besar, sementara lainnya kecil dan ASI biasanya tak akan diproduksi sebelum payudara dikosongkan.