Konsumsi Rumah Tangga Penggerak Utama Ekonomi Indonesia Kuartal II 2023
Konsumsi rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi mencapai 53 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 dibandingkan periode yang sama pada 2022 tumbuh 5,17 persen. Konsumsi rumah tangga masih menjadi pengerak utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023.
"Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen ini terutama didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif pada kuartal II 2023," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi periode April 2023 hingga Juni 2023 mencapai 53,31 persen. Selain pertumbuhan konsumsi rumah tangga, komponen lain yang menyumbang pertumbuhan ekonomi adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi yang tumbuh 4,63 persen secara tahunan dengan sumbangan pada PDB kuartal II 2023 sebesar 27,90 persen.
Konsumsi pemerintah pada kuartal II 2023 juga memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi. "Konsumsi pemerintah tumbuh 10,52 persen secara tahunan dengan sumbangan pada PDB sebesar 7,51 persen," ujar Edy.
Edy konsumsi rumah tangga meningkat didorong adanya beberapa perayaan hari besar keagamaan pada kuartal II 2023. Beberapa di antaranya seperti Bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.
Tak hanya itu, tunjangan hari raya dan gajk ke-13 juga mendorong konsumsi rumah tangga. "Daya belinya ada tambahan pendapatan yaitu THR dan gaji ke-13 yang dibayarkan pada kuartal II 2023," kata Edy.
Dia menambahkan, peningkatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur keagamaan maupun libur sekolah. Edy mengatakan, mobilitas masyarakat cukup tinggi selama masa libur pada kuartal II 2023.
Kelompok konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup tinggi di antaranya adalah transportasi dan komunikasi. Selain itu juga kelompok pakaian, alas kaki, jasa perawatan serta restoran, dan jasa akomodasi.
BPS mencatat, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II 2023 mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 3.075,7 triliun. Ekonomi Indonesia pada kuartal II dibandingkan kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,86 persen.
Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 terhadap periode yang sama pada 2022 juga tumbuh sebesar 5,17 persen. Sementara itu, ekonomi Indonesia semester I 2023 terhadap periode yang sama pada 2022 tumbuh sebesar 5,11 persen.