Rusia Kritik Tekanan Barat pada Iran

Rusia mendukung Iran dalam menolak upaya Barat mempertahankan sanksi pada Iran.

Iranian Defense Ministry via AP
Dalam gambar yang dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada Kamis, 25 Mei 2023, rudal Khorramshahr-4 diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan, Iran. Iran meluncurkan pada hari Kamis apa yang dijuluki iterasi terbaru dari rudal balistik Khorramshahr berbahan bakar cair di tengah ketegangan yang lebih luas dengan Barat atas program nuklirnya.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendukung Iran dalam menolak upaya Barat mempertahankan sanksi pada Iran. Meski kesepakatan nuklir 2015 yang bertujuan untuk menahan program nuklir Teheran akan mencabut sanksi-sanksi tersebut.

Setelah deputi menteri luar negeri Iran dan Rusia bertemu di Teheran. Pada Selasa (8/8/2023) Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow dan Teheran meyakini kegagalan dalam implementasi perjanjian nuklir Iran disebabkan kebijakan salah 'tekanan maksimal' yang dikejar Amerika Serikat dan mereka yang berpikir serupa.

Pada tahun 2018 lalu mantan Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan yang dikenal Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Sanksi-sanksi terhadap Iran kembali dijatuhkan dan hubungan Iran dan Barat semakin memburuk sejak saat itu, Teheran juga mempercepat pengembangan program nuklirnya.

Namun Rusia yang menandatangani JCPOA dengan AS, Cina, Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa mempererat hubungan dengan Iran sejak menginvasi Ukraina. Perang yang Rusia sebut "operasi militer khusus" itu memperburuk hubungan Rusia dengan Barat ke titik terendahnya dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga


Tiga alasan Eropa pertahankan sanksi ... 



Pada bulan Juni lalu sumber mengatakan diplomat-diplomat Eropa memberitahu Iran mereka berencana bergabung dengan AS dalam mempertahankan sanksi pada program rudal balistik Iran yang akan berakhir pada bulan Oktober.

Mereka memberikan tiga alasan: Rusia menggunakan drone Iran dalam perangnya di Ukraina, kemungkinan Iran telah mengirim rudal balistik ke Rusia, dan hilangnya keuntungan mereka dalam kesepakatan nuklir, setelah Iran melanggar syarat yang tercantum dalam kesepakatan JCPOA.

Deputi Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov bertemu dengan Deputi bidang Politik Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani dan Deputi bidang Hukum Reza Najafi.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pertemuan itu menekankan "tidak bisa diterimanya upaya Barat dalam memberlakukan sejumlah skema dan pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan JCPOA, yang menimbulkan kerusakan pada kerja sama sah dan saling menguntungkan Rusia dan Iran di berbagai bidang."

Kementerian menambahkan masih tidak ada alasan masuk akal alternatif untuk mengimplementasikan JCPOA yang disetujui Dewan Keamanan PBB.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler