Negara Lain Menghindar, Rusia Kesulitan Ekspor Biji-bijian
Pengiriman yang menurun menyebabkan biaya pemindahan gandum Rusia meningkat.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rusia hadapi tantangan ekspor biji-bijian karena kurangnya minat para pedagang di Barat untuk berbisnis dengan Moskow. Pengiriman yang menurun menyebabkan biaya pemindahan gandum Rusia meningkat.
Presiden Vladimir Putin berjanji untuk mengirim biji-bijian Rusia ke Afrika, setelah Moskow tidak memperpanjang kesepakatan pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam. Kepala Persatuan Eksportir Gandum Rusia Eduard Zernin mengatakan, sanksi tersembunyi dapat menyebabkan peningkatan biaya pengiriman dan asuransi untuk Rusia.
"Ini akan tecermin dalam tingkat harga gandum dan biji-bijian lainnya di pasar dunia," kata Zernin kepada Reuters.
Moskow mengatakan, pembatasan yang diberlakukan pada perbankan dan individu Rusia adalah sanksi tersembunyi pada perdagangan makanan. Risiko keuangan dan keamanan yang terkait dengan perdagangan dengan Rusia menaikkan biaya pengiriman. Untuk menyiasati biaya, pedagang menggunakan kapal lebih tua dan lebih kecil yang dijalankan oleh operator pelayaran yang kurang mapan.
Situasi tersebut menimbulkan keraguan tentang apakah Rusia dapat mempertahankan rekor kecepatan ekspor. Jika situasi ini terus berlanjut, dapat mendorong harga gandum global lebih tinggi.
Rumah komoditas global tidak lagi membantu Rusia dengan mekanisme perdagangan biji-bijiannya. Cargill, Louis Dreyfus, dan Viterra menghentikan pekerjaan semacam itu pada 1 Juli. Hal ini menambah tekanan pada Moskow untuk menangani semua aspek kesepakatan biji-bijian termasuk transportasi.
Cargill mengatakan, mereka akan terus mengirimkan biji-bijian dari pelabuhan Rusia. Namun, Cargill menolak berkomentar lebih lanjut. Sementara Dreyfus, Viterra, dan ADM menolak berkomentar, sedangkan grup internasional besar lainnya, Bunge, tidak menanggapi permintaan komentar.
"Tidak akan mudah bagi mereka (Rusia)," kata seorang eksekutif industri yang memiliki pengetahuan tentang ekspor biji-bijian
Tahun lalu, Rusia mengekspor rekor volume gandum dengan kapal yang disewa dari perusahaan dan pedagang internasional. Sementara, dalam beberapa bulan terakhir, Rusia semakin bergantung pada armada bayangan berupa kapal tua yang biasanya dioperasikan oleh perusahaan yang berbasis di Turki dan Cina.
"Sekarang sangat sedikit yang keluar untuk perusahaan internasional. Sebagian besar yang keluar ditangani oleh pedagang Rusia menggunakan kapal armada (bayangan), yang tidak akan disentuh oleh pedagang internasional," ujar kata tiga sumber di industri pelayaran yang berbicara dengan syarat anonim.
Menurut data, permintaan untuk charter meningkat....
Menurut data dari platform maritim Shipfix yang dikumpulkan dari ratusan pelaku pasar, sebagai tanda meningkatnya perburuan kapal oleh Rusia, permintaan untuk charter meningkat dua kali lipat menjadi 257 pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Data tidak menunjukkan berapa banyak permintaan yang dipenuhi, atau operator kapal mana yang terlibat.
Permintaan kapal naik 40 persen dari bulan Juni, dan kemungkinan akan meningkat lebih jauh seiring dengan semakin cepatnya musim ekspor. NORDEN Denmark dan dua kelompok pelayaran Barat lainnya yang menolak disebutkan namanya mengatakan, mereka berhenti bekerja dengan Rusia setelah invasi Ukraina pada Februari 2022.
Tanpa kesepakatan koridor Laut Hitam, Rusia dan Ukraina memperingatkan bahwa kapal yang menuju ke pelabuhan satu sama lain dapat diperlakukan sebagai target militer yang sah. Tiga sumber asuransi kelautan mengatakan, langkah tersebut merupakan pukulan lebih lanjut terhadap risiko perusahaan Barat.
Asuransi untuk kapal yang menuju ke pelabuhan Laut Hitam Rusia saat ini menelan biaya puluhan ribu dolar dengan premi tambahan setiap hari. Laut Hitam tetap menjadi area kritis untuk ekspor Rusia, sementara pengairan dari lokasi lain akan lebih rumit dan mahal.
Salah satu sumber pelayaran yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, operator kapal menetapkan biaya hingga 10 ribu dolar AS setiap hari untuk kargo Rusia daripada kargo yang meninggalkan pelabuhan terdekat di Bulgaria dan Rumania, karena runtuhnya kesepakatan dan eskalasi di Laut Hitam.
Kepala urusan eksternal perusahaan asuransi kapal terkemuka NorthStandard, Mike Salthouse mengatakan, sejak Amerika Serikat dan Eropa memberlakukan sanksi, beberapa pedagang dan perusahaan asuransi khawatir pemilik manfaat akhir dari pelabuhan dan terminal Rusia dapat terhubung dengan individu yang terkena sanksi.
"Struktur kepemilikan tidak mudah terlihat dari uji tuntas rutin atau bahkan ditingkatkan," ujar Salthouse yang mengarah ke tingkat keengganan untuk terlibat dalam perdagangan Rusia.
Salthouse menyatakan, risiko lain adalah jika sebuah kapal perlu membeli bahan bakar dari Rusia. Situasi ini dapat menimbulkan masalah dengan penegak sanksi Barat sehingga lebih sulit untuk melakukan bisnis non-Rusia. Terminal Laut Hitam Rusia menangani sekitar 70 persen ekspor biji-bijian negara itu, termasuk pelabuhan Novorossiisk dan Taman.
"Tidak mudah untuk beralih ke perdagangan normal setelah itu," kata Salthouse.