Dzikir Pemberat Timbangan

Muslim disunnahkan untuk membaca dzikir pagi-petang.

Thoudy Badai/Republika
Berdzikir. Ilustrasi
Rep: Rossi Handayani Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim disunnahkan untuk membaca dzikir pagi-petang setiap harinya. Di antara bacaan yang diucapkan saat dzikir pagi yakni salah satunya sebagai pemberat timbangan. 

Berikut bacaan dzikir pemberat timbangan: 

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi

"Mahasuci Allah, aku memiuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”(Dibaca tiga kali)

HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al Harits radhiyallahu 'anhuma

Ibnul Qayyim berkata, “Rasulullah ﷺ senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, nafasnya, perkataannya, dan segala perilakunya adalah dzikir kepada-Nya.”

Beliau berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di saat berdiri, duduk, maupun berbaring. Beliau tidak pernah bergerak melainkan berdzikir kepada-Nya dan beliau juga tidak pernah diam melainkan berdzikir kepada-Nya. Jika berkhutbah, beliau menyebut nama-Nya dan jika berbicara, beliau juga selalu menyebut-Nya,

وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ...

 "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu..." (QS Al-Araf ayat 205)

 

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler