Kejeniusan Valentino Rossi Diakui Mekanik Senior MotoGP: Dia Sanggup Buat Bos Jepang Kagum

Kemampuan Rossi dari mulai membalap hingga pengetahuan soal motor telah diakui.

EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Aksi akrobatik Valentino Rossi dalam sebuah sesi balapan MotoGP di Sirkuit Brno, Ceska pada Agustus 2018 silam.
Rep: Rahmat Fajar Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak pengakuan tentang kehebatan Valentino Rossi dan VR46-nya. Rival-rivalnya tentu merasakan itu karena secara langsung menghadapinya di lintasan yang sangat sulit dikalahkan.

Baca Juga


Tetapi, pengakuan tentang kehebatan tim VR46 juga datang dari mantan mekaniknya, Alex Briggs. Pria ini salah satu mekanik Rossi selama lebih dari 20 tahun di MotoGP. Karena itu, hubungan keduanya bukan sekadar rekan kerja. Briggs mengenang bagaimana Rossi membuatnya terkesan. "Saya baru benar-benar berbicara pertama kali dengannya di sebuah tes di Jerez," kata Briggs.

Rossi, menurut Briggs, langsung memberikan kesan menyenangkan dengan bakat dan kecepatannya ketika pertama kali menggeber motornya. Briggs melihat cara dia menunggangi motornya sangat tidak biasa.

Valentino Rossi muda saat mengendarai motor 250cc pada sebuah balapan di Valencia, Spanyol, Januari 2000 silam. EPA PHOTO EFE/MANUEL BRUQUE/-fob - (EPA-EFE/Manuel_Bruque)

Briggs mengungkapkan kehebatan lain dari Rossi bahwa dia mengetahui seluk-beluk krunya. Rossi juga mengetahui apa yang dilakukan tim mekanik sebelumnya.

"Saya menyadari dari lap pertama bahwa dia istimewa. Kami sudah tahu dengan menontonnya (125 cc dan 250 cc) bahwa dia adalah pembalap yang hebat. Dari lap pertama dia cepat," kata Briggs.

Melihat kehebatan Rossi, kata Briggs, bos-bos Jepang di tim benar-benar mengakui kehebatannya setelah melalui enam kali balapan. Mereka mengatakan bahwa Rossi akan menjadi pembalap tercepat.

Perpisahan Briggs dengan Rossi karena negoisasi gagal saat Rossi akan pindah ke Tim Petronas Yamaha. Saat itu Rossi memasukkan nama-nama mekanik yang menemaninya salah satunya Briggs untuk ikut bersamanya. Tetapi, negoisasi tersebut gagal dan Briggs pun berpisah dengan Rossi.

Rekor demi rekor terus dicatatkan Rossi... 

Berdasarkan lansiran laman resmi MotoGP, pembalap yang pensiun pada 2021 itu masih tercatat sebagai satu-satunya sosok yang mampu meraih gelar juara dunia di empat kelas berbeda, 125 cc, 250 cc, 500 cc, dan kelas MotoGP. Tidak berhenti sampai di situ, Rossi juga menggenggam rekor lain, yang sepertinya mustahil bakal disamai oleh pembalap lain.

Rossi menjadi satu-satunya pembalap di sepanjang sejarah MotoGP yang mampu meraih kemenangan dengan motor dengan mesin 500cc dua-tak, 990cc empat-tak, 800cc empat-tak, dan 1.000cc empat-tak. Torehan rekor ini tidak terlepas dari serangkaian perubahan regulasi mesin yang diterapkan oleh Federasi Motorsport International (FIM) dan Dorna selaku penyelenggara gelaran MotoGP.

Perubahan pertama terjadi pada awal milenium baru, tepatnya pada 2001 dan 2002. Saat itu, penyelengara MotoGP menanggalkan penggunaan mesin 500 cc di kelas utama MotoGP. Rossi, yang saat itu memperkuat tim Nastro Azzurro Honda, mampu meraih gelar juara dalam dua musim terakhir era 500cc tersebut.

Valentino Rossi saat menggeber motor 500 cc pada ajang MotoGP di Mugello, Italia pada Juni 2001 silam. EPA PHOTO ANSA/CLAUDIO ONORATI. 

Mantan pembalap roda dua berusia 44 tahun itu pun menjadi rider terakhir yang menjuarai kelas 500cc. Pada musim berikutnya, tepatnya pada 2002, MotoGP memasuki era baru dengan menerapkan penggunaan mesin 990 cc empat-tak di kelas utama. Hasilnya, dengan menggunakan motor pengembangan terbaru, Honda RC211V, Rossi menjadi kampiun MotoGP pada akhir musim.

Rossi sekaligus menjadi juara pertama di era baru MotoGP. Kesuksesan itu berlanjut pada musim berikutnya. Rossi mampu mempertahankan gelar juara pada musim 2003. Namun, kerja sama dengan Honda berakhir dan Rossi hijrah ke tim pabrikan Yamaha. 

 

Bersama tim Gauloises Fortuna Yamaha, Rossi tidak perlu waktu lama. Rossi meraih kemenangan di dua musim secara beruntun. Memasuki musim 2017, FIM dan Dorna kembali melakukan perubahan dengan mengurangi kubikasi mesin di kelas utama menjadi 800 cc. Pada akhir musim, Rossi terpaksa finish di peringkat ketiga.

Namun, Rossi kembali menyabet gelar juara dengan mesin motor 800 cc empat-tak. Bersama tim FIAT Yamaha, Rossi menggunakan motor Yamaha YZRM1. Rossi berhasil menyabet gelar juara dunia kelas utama MotoGP pada musim 2008 dan 2009.

Valentino Rossi merayakan keberhasilan menjuarai MotoGP 2009 di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 25 Oktober 2009. - (EPA/SALVATORE DI NOLFI)

Terakhir, pada 2012, penggunaan mesin 1.000 cc empat tak diperkenalkan di kelas utama MotoGP.

Kala itu, Rossi berada di musim kedua bersama tim Ducati. Kendati gagal meraih gelar juara dunia, Rossi masih mampu naik ke podium dengan menggunakan motor Ducati Desmosedici RC12 dalam dua seri balapan pada musim 2012. Bisa dibilang, Rossi menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah dalam berbagai era di MotoGP.

Dalam sebuah wawancara dengan crash.net, Rossi mengakui, perpindahan dari mesin 500 cc menjadi 990 cc menjadi salah satu tantangan terberat dalam periode tersebut. ''Perubahan paling besar terjadi dari 500 cc ke 990 cc. Namun, dibandingkan perubahan kapasitas mesin tersebut, perpindahan dari Yamaha ke Ducati jauh lebih sulit,'' ujar Rossi, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler