Kulit Terbakar Akibat Panas Ekstrem, Ini Cara Mengobatinya

Ketika mengalami kulit terbakar, penting untuk minum banyak air putih.

Unsplash
Ketakutan akan kulit terbakar seharusnya tidak menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas yang sehat seperti berolahraga di luar ruangan.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kulit terbakar matahari atau sunburn adalah reaksi sel kulit terhadap kerusakan akibat radiasi ultraviolet matahari. Sayangnya, tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan oleh sengatan matahari pada DNA sel kulit.

Baca Juga


Namun demikian, ada beberapa solusi untuk menenangkan kulit dalam jangka pendek. Berikut penjelasannya menurut pakar kulit seperti dilansir Today, Ahad (13/8/2023).

1. Jaga agar kulit tetap terhidrasi

Dokter kulit di United States Dermatology Partners di Texas, Jennifer Holman, menekankan pentingnya untuk minum banyak air putih, ketika mengalami kulit terbakar. Pasalnya menurut dia, peningkatan aliran darah ke kulit bisa menyebabkan kehilangan cairan.

“Untuk kulit itu sendiri, jaga agar kulit yang mengalami sunburn tetap dingin dan lembab. Mandi atau berendam dengan air dingin atau gunakan kompres dingin di area tersebut. Tapi lewati kompres dengan es,” kata Holman.

 

2. Pakai pelembap

Para ahli berbeda pendapat mengenai apakah orang yang mengalami kulit terbakar bisa memilih pelembap yang thick (cenderung lengket dan tebal), dan thin (lebih encer). Beberapa merekomendasikan krim yang mengandung bahan-bahan seperti ceramide atau petrolatum, yang memerangkap kelembapan.

Namun, Dr Jesse Lewin, seorang profesor dermatologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai AS, memperingatkan bahwa pelembap yang kental dapat memerangkap panas. Karena itulah, dia menyarankan  untuk menggunakan pilihan yang lebih tipis dan berbahan dasar air (water-based).

 

3. Rawat kulit yang mengelupas dengan baik

Jika kulit Anda melepuh dan bahkan mengeluas, jagalah kebersihan area tersebut dengan sabun dan air. Selain itu, pastikan Anda menjaganya tetap steril. Namun jika lepuhan kulit menyebabkan banyak ketidaknyamanan, para ahli menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

 

4. Jangan terlalu parno dengan matahari

Sebagian besar luka bakar akibat sinar matahari tidak berbahaya. Namun kondisi kulit terbakar diikuti dengan demam, ini bisa mengindikasikan heat stroke -kondisi kegawatdaruratan akibat sengatan panas matahari. Dalam kondisi ini Anda dianjurkan untuk melakukan perendaman dengan air es (imersi), atau mencari pertolongan medis.

Dokter kulit dan asisten profesor penyakit dalam di University of Texas di Austin Dell Medical School, Dr Adewole Adamson, mengatakan bahwa ketakutan akan kulit terbakar juga seharusnya tidak menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas yang sehat seperti berolahraga di luar ruangan. Karena tubuh tetap membutuhkan udara segar atau mengerjakan aktivitas lain di luar ruangan. “Dan saat kulit sembuh, mencegah agar kulit terbakar tidak kambuh harus dijadikan prioritas utama,” kata Adamson.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler