Erick Thohir Tegaskan Restrukturisasi Waskita Harus Terjadi

Keyakinan Erick didasarkan pada tren positif pertumbuhan ekonomi.

Dok BEI
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman BEI dan Kementerian BUMN serta BKI di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proses restrukturisasi PT Waskita Karya di perbankan berjalan sangat positif. Erick optimistis dengan proses restrukturisasi Waskita sebagaimana keberhasilan restrukturisasi BUMN lain seperti Garuda Indonesia hingga PTPN.

Baca Juga


"Yang jelas restrukturisasi itu harus terjadi. Misalnya restrukturisasi Garuda, kan bagus hari ini, banyak BUMN juga bagus restrukturisasinya," ujar Erick usai menghadiri pembukaan Forum Sinergi BUMN-Swasta bertajuk "Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif" di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Keyakinan Erick didasarkan pada tren positif pertumbuhan ekonomi yang secara konsisten tumbuh di atas lima persen. Erick mengatakan konsistensi pertumbuhan ekonomi ini memberikan kepercayaan banyak pihak, termasuk investor akan perekonomian Indonesia. 

"Masak enggak bisa confidence sih sama Indonesia, orang ekonomi saja tumbuh lima persen lebih. Kalau restrukturisasi, ekonomi menurun, kepercayaan tidak akan tinggi, tapi kalau sekarang ekonomi membaik ya harus confidence. PTPN jadi bagus, Garuda bagus punya Ebitda 200 juta dolar AS," ucap Erick. 

Erick mengatakan rencana PKPU hanya merupakan salah satu dari sekian banyak opsi dalam menyelamatkan kondisi kesehatan Waskita. Erick mengatakan akan mendorong proses negoisasi lebih lanjut dengan sejumlah pihak yang mendorong Waskita ke PKPU. 

"Kita ingin negosiasi juga ke pihak yang mendorong PKPU, kan ada yang mendorong, maka pernyataan saya di bursa beberapa waktu lalu, proses PKPU ini jadi alternatif lain. Saya enggak bilang pasti PKPU ya, karena ada yang mendorong, bukan kita yang dorong," kata Erick. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler