Islam Memandang Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia yang Setara
Islam menekankan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan berbeda.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Alquran, sebagai kitab suci Islam, menghormati kodrat dan penciptaan wanita. Dalam kitab ini juga tidak ada yang menganggap kodrat pria dan wanita sebagai dua hal yang berbeda.
Islam telah memperhatikan persoalan perempuan dari berbagai aspek, seperti politik, hukum, sosial dan agama (agama, sejarah dan yurisprudensi). Dalam Alquran, ada banyak ayat tentang wanita dan masalah seputar mereka.
An-Nisa merupakan salah satu surat dalam Alquran yang membahas tentang wanita. Surat dengan 176 ayat ini mengambil judul An-Nisa karena berasal dari banyak referensi tentang wanita.
Saat ini, banyak diskusi yang membahas tentang kesetaraan gender dalam Islam. Seringnya, muncul banyak pendapat yang menyebut tidak ada kesetaraan gender dalam Islam, serta banyak yang mengkritik perihal perlakuan terhadap gender.
Banyak orang mengajukan beberapa tuduhan bahwa Islam mendiskriminasi perempuan. Padahal, Islam mengakui kesetaraan laki-laki dan perempuan, sekaligus sangat menekankan bahwa peran dan tanggung jawabnya tidak sama dan berbeda.
Alquran menunjukkan laki-laki dan perempuan adalah setara secara spiritual. Dalam QS Al Hujurat ayat 13 disebutkan, "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti."
Harus diakui, setiap gender memiliki...
Harus diakui, setiap gender memiliki kekuatan dan kelemahan yang mungkin tumpang tindih atau tidak. Dalam aspek-aspek tertentu, salah satu jenis kelamin memiliki keunggulan dibanding yang lain, sedangkan pada aspek lainnya jenis kelamin yang lain memiliki keunggulan.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, Allah menyatakan dalam Alquran
QS An-Nisa ayat 124 disebutkan, "Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak akan dizalimi, sekalipun sebesar sebutir batu kurma.”
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, pernah bertemu dengan ratusan wanita Iran pada 4 Januari 2023. Kala itu, ia menyebut salah satu poin yang ingin ia bicarakan adalah tentang sudut pandang Islam terhadap gender dan isu perempuan.
"Mengenai sudut pandang Islam, dapat dikatakan Islam melihat individu sebagai “manusia”, ketika menilai mereka atas dasar Islam dan sebagai pribadinya. Pria dan wanita tidak memiliki prioritas satu sama lain," ujar dia dikutip di Tehran Times, Selasa (15/8/2023).
Kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal kemanusiaan dan nilai-nilai Islam, merupakan salah satu prinsip Islam yang jelas. Ia menegaskan tidak ada keraguan tentang ini. Fakta bahwa wanita hadir dengan kemampuan untuk melahirkan anak dan secara alami lebih siap merawat kebutuhan bayi yang baru lahir, Islam menempatkan mereka peran yang lebih sentral dalam hal pengasuhan anak.
Namun, ini tidak berarti laki-laki tidak memiliki peran apa pun dalam hal pengasuhan itu. Ayah memiliki peran pendukung, sedangkan ibu memiliki peran dan tanggung jawab utama dalam mengasuh anak yang masih kecil. Jika peran ini dibalik, maka masalah sosial bisa muncul.
Ia lantas menyebut tidak ada...
Ia lantas menyebut tidak ada persamaan fisik antara laki-laki dan perempuan, kecuali bahwa mereka berdua adalah manusia. Perbedaannya luar biasa dan unik.
Dalam beberapa aspek, perempuan itu unik dan laki-laki tidak dapat melakukan fungsi yang mampu dilakukan oleh perempuan. Salah satunya adalah perihal melahirkan anak.
“Tidak ada perbedaan di antara laki-laki dan perempuan. Artinya, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari segi nilai kemanusiaan dan keislaman. Islam memandang laki-laki dan perempuan sebagai manusia, tidak satu pun lebih disukai daripada yang lain," ucap Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Dalam kehidupan sehari-hari, tugas laki-laki dan perempuan memang berbeda, tetapi ada keseimbangan. Ketika berbicara tentang tanggung jawab, penekanannya terletak pada karakteristik alami laki-laki dan perempuan.
Ada perbedaan tertentu antara laki-laki dan perempuan, yaitu pada kodrat perempuan dan kodrat laki-laki. Ada perbedaan dalam tubuh, jiwa dan hal-hal spiritual mereka. Tugas mereka pun disesuaikan dengan perbedaan ini.
"Perbedaan ini berdampak pada jenis tanggung jawab yang diberikan kepada pria dan wanita. Ini ada hubungannya dengan sifat feminin dan maskulin. Tidak ada gender yang harus bertindak dengan cara yang bertentangan dengan sifat mereka,” kata dia.
Alquran pun telah berulang kali...
Alquran pun telah berulang kali menekankan kesetaraan spiritual laki-laki dan perempuan. Wanita dapat mencapai semua titik tertinggi spiritual, seperti yang dapat dicapai pria. Alquran juga menekankan bahwa laki-laki dan perempuan akan mendapat balasan yang sama di akhirat atas perbuatan mereka di dunia ini.
Dalam QS Al-Ahzab ayat 35 disebutkan, "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
Di masa lalu pandangan patriarki dan merendahkan perempuan telah merugikan laki-laki dan perempuan. Di sisi lain, keyakinan ekstrem feminisme juga akan merugikan bagi laki-laki dan perempuan.
Sudut pandang Islam yang seimbang tidak menerima ekstrem apapun. Berdasarkan ajaran Alquran, laki-laki dan perempuan memiliki hakikat kemanusiaan yang sama, tetapi memiliki dua sifat yang berbeda.