Pencarian Iman Membawa DeLancey dari Kanada Memeluk Islam

Alquran mengubah hidup DeLancey.

muslim heritage
Taman Islam ilustrasi
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah DeLancey namanya. Berasal dari Kanada dan bekerja sebagai Pekerja Layanan Pasien di rumah sakit Kanada. Ia sudah menikah selama hampir 20 tahun dan dikaruniai tiga anak.

DeLancey bersyukur kini telah menjadi Muslim. Dulu dia sangat terlibat di rumah ibadah agamanya terdahulu. Ia memberikan ceramah untuk Sekolah Minggu Dewasa dan tugas-tugas lainnya. Ia angat ingin meningkatkan dedikasi kepada Tuhan dan memutuskan mengejar karier di bidang tersebut.

DeLancey diberikan beasiswa untuk mengambil gelar di Divinity. Karena itu, sebelum menghadiri Sekolah Alkitab, dia pikir yang terbaik adalah melihat kekristenan secara kritis dan menanyakan beberapa pertanyaan yang sangat serius tentang iman dia. Dia mempertanyakan Tritunggal.

Dia merenungkan pertanyaan-pertanyaan serius tentang agamanya yang dulu yang telah dia abaikan untuk ditanyakan sepanjang hidupnya.

"Mengapa Tuhan memberi kita otak yang luar biasa dan kemudian mengharapkan kita untuk sementara berhenti menggunakannya? Itu adalah keyakinan buta," kata dia mengisahkan perjalanan spiritualnya hingga memeluk Islam, seperti dikutip dari laman About Islam.

Dia tidak dapat menemukan jawabannya di dalam kitab agamanya yang dulu. Suatu kali dia menyadari bahwa Tritunggal adalah mitos dan bahwa Tuhan cukup kuat untuk "menyelamatkan" seseorang tanpa perlu bantuan dari seorang putra atau siapa pun atau apa pun. Banyak hal berubah.

"Imanku pada agama itu runtuh dan istriku dengan patuh pergi bersamaku. Ini adalah awal dari perjalanan spiritual dia. Aku kemudian tanpa agama, tetapi percaya pada Tuhan," ujarnya.

Baca Juga


Ini adalah waktu yang sangat sulit baginya...


Ini adalah waktu yang sangat sulit baginya dan keluarganya. Namun, kebenaran harus dicari sehingga ia pun mulai mempelajari berbagai agama dan menemukan mereka salah satu demi satu. Sampai, dia mendengar tentang Islam.

DeLancey tidak pernah mengenal seorang Muslim dan Islam tidak didengar atau dibicarakan sebagai agama di bagian Kanada. Kecuali, tentu saja, itu adalah berita yang berbicara buruk tentang Islam. Bagi dia saat itu, Islam bahkan tidak menjadi pertimbangan. Sama sekali tidak ada dalam radar agama dia.

"Tapi kemudian aku mulai membaca sedikit tentang Islam. Aku terus membaca sedikit lagi. Kemudian, aku membaca Alquran. Pengungkapan kebenaran yang luar biasa ini mengubah hidupku selamanya. Aku segera mulai mempelajari setiap informasi yang berkaitan dengan Islam," ujarnya.

DeLancey pergi ke sebuah masjid terdekat sekitar 100 mil jauhnya dari kota tempat dirinya tinggal. Dia pergi bersama keluarga ke masjid itu. Dalam perjalanan, ia sangat gugup tetapi juga sangat bersemangat.

"Aku bertanya pada diri sendiri, apakah aku diizinkan masuk masjid karena dia bukan orang Arab atau Muslim? Namun, setelah tiba di masjid, aku sadar bahwa aku tidak perlu takut. Aku disambut oleh Imam dan umat Islam dengan salam yang paling hangat. Sangat baik. Tidak seperti hal-hal buruk yang selalu dikatakan berita tentang Muslim," jelasnya.

Mereka memberi DeLancey sebuah buku karya Ahmed Deedat dan meyakinkan dirinya bahwa dia bisa menjadi seorang Muslim. "Aku mempelajari semua materi tentang Islam yang mereka berikan kepadaku. Aku sangat menghargai buku-buku ini karena perpustakaan lokal kami hanya memiliki empat buku tentang Islam," katanya.

Setelah belajar Islam, DeLancey kaget. "Bagaimana aku bisa tidak pernah mendengar kebenaran? Aku sekarang percaya pada Islam," tuturnya.

Pada 24 Maret 2006, DeLancey pergi ke masjid. Tepat sebelum sholat Jumat dimulai dan dengan sebagian besar Komunitas Muslim setempat hadir sebagai saksi, DeLancey mengucapkan syahadat, Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. "Aku sekarang seorang Muslim. Itu adalah hari terbaik dalam hidupku. Aku mencintai Islam dan memiliki kedamaian sekarang," katanya.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler