Beli Kosmetik dari Luar Negeri, Ini Kiatnya

jika terpaksa membeli di luar negeri, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Memilih kosmetik dari luar negeri tidak boleh sembarangan, karena khawatir mengandung bahan tidak halal. (ilustrasi)
Rep: Desy Susilawati Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Menggunakan riasan wajah menjadi salah satu kunci penampilan seorang wanita. Tak jarang banyak yang akhirnya membeli kosmetik bahkan sampai dari luar negeri. Bagi penggiat gaya hidup halal, tentu saja memilih kosmetik dari luar negeri tidak boleh sembarangan, karena khawatir mengandung bahan tidak halal.

Baca Juga


Pegiat gaya hidup halal Dian Widayanti mengakui kesulitan tersebut. Dian mengatakan ketika tinggal di Swiss, ia justru memilih membawa kosmetik yang berasal dari Indonesia ketimbang harus beli disana. Ia merasa lebih yakin dengan produk Indonesia yang sudah mengantongi sertifikasi halal.

Dalam website LPPOM MUI disarankan untuk memilih produk kosmetika yang legal. Hal ini ditunjukkan dengan dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kode pendaftaran untuk produk kosmetika lokal adalah CD, sedangkan untuk produk impor memiliki kode CL

Namun, Dian mengatakan jika terpaksa membeli di luar negeri, ada beberapa hal yang ia lakukan. Dian akan melihat komposisi bahan pembuat kosmetik. Sebisa mungkin Dian memilih yang berbahan dari tanaman atau tumbuhan. "Cuma kalau beli bisa juga cari yang vegan," sarannya ketika dihubungi Republika.co.id, belum lama ini.

Dian juga menyarankan untuk mengecek kembali unsur dalam kosmetik yang akan dibeli, apakah mengandung khamr seperti sake, wine, whisky dan lainnya atau tidak. "Karena kadang suka ada yang mengandung bahan tersebut," ungkap Dian.

Walaupun kosmetik yang mengandung khamr tidak banyak, Anda harus tetap berhati-hati saat memilih kosmetik dari luar negeri. "Kayak sake apalagi, soalnya di Jepang dipercaya bikin putih gitu," ujarnya.

Bisa pula Anda memilih produk yang sudah jelas halal dan ada sertifikasinya. "Bisa juga sih cuma badan halal tiap negara kan beda-beda. Yaaah jadi tergantung negara juga," ujar Dian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler