Blue Beetle Puncaki Box Office, Jegal Barbie Pecahkan Rekor

Film Blue Beetle menjegal Barbie yang hampir saja akan mencetak rekor baru.

Dok: Warner Bros Pictures
Salah satu adegan dalam film Blue Beetle. Blue Beetle menggeser film Barbie di posisi satu box office.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film superhero DC Blue Beetle memimpin penjualan tiket akhir pekan dengan perkiraan 25,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 389 miliar. Torehan ini berhasil menggeser posisi Barbie dari posisi teratas selama hampir sebulan. 

Baca Juga


Fenomena Barbie masih jauh dari selesai. Film arahan Greta Gerwig yang telah empat pekan mempertahankan posisi puncak box office ini hampir saja akan mencetak rekor baru dengan pendapatan 21,5 juta dolar AS di pekan kelima. Sayangnya, posisi tersebut harus tergeser oleh Blue Beetle.

Di sisi lain, film Oppenheimer juga terus menunjukkan kinerja yang sangat baik hingga saat ini. Film karya Christopher Nolan itu menghasilkan 10,6 juta dolar AS di pekan kelimanya. Dengan total pemasukan domestik sebesar 285,2 juta dolar AS, Oppenheimer kini menjadi film dengan pemasukan terbesar yang belum pernah menduduki posisi pertama di box office akhir pekan.

Sebelumnya pada 2016, film Sing juga mengalami hal serupa dengan Oppenheimer. Meskipun pendapatan box officenya terbilang besar yakni 270,3 juta dolar AS, "Sing" tidak pernah mencapai puncak karena berada di bawah bayang-bayang "Rogue One: A Star Wars Story" dan "Hidden Figures”.

Tidak hanya di bioskop domestik, "Oppenheimer" bahkan meraih hasil yang lebih baik di luar negeri. Dilansir USA Today, Senin (21/8/2023), pendapatan kotor globalnya diperkirakan mencapai 717,8 juta dolar AS hingga Ahad lalu.

Film Blue Beetle berada di bawah ekspektasi yang sudah cukup rendah, dan menjadi salah satu debut yang lebih rendah untuk film DC Comics. Meskipun sebelumnya direncanakan sebagai film yang dirilis khusus di platform streaming, Warner Bros akhirnya memilih menayangkan Blue Beetle yang dibintangi oleh Xolo Mariduena sebagai superhero Latin pertama DC, di bioskop pada akhir musim panas.

Biaya produksi Blue Beetle memang lebih rendah, sekitar 105 juta dolar AS, dibandingkan dengan film superhero pada umumnya. Film ini merupakan film terakhir yang diproduksi di bawah rezim sebelumnya di DC Studios, dimana James Gunn dan Peter Safran mengambil alih kepemimpinan pada tahun lalu.

Film yang disutradarai oleh Angel Manuel Soto dan ditulis oleh Gareth Dunnet-Alcocer ini mendapatkan ulasan yang bagus, bahkan lebih baik dibandingkan  tiga film DC sebelumnya yang dirilis tahun ini yakni The Flash, Black Adam, dan Shazam! Fury of the Gods. Blue Beetle yang mendapat rating 76 di Rotten Tomatoes adalah film berdasarkan komik langka yang menampilkan pemeran Hispanik.

Namun film ini juga menghadapi beberapa tantangan, selain dari Barbie dan Oppenheimer yang masih memiliki daya tarik. Tantangan lainnya datang dari cuaca ekstrem, di mana California Selatan diprediksi akan menghadapi Badai Hilary, yang berpotensi mengurangi penjualan tiket di wilayah tersebut. Selain itu, Blue Beetle juga tidak bisa melakukan promosi film secara maksimal sebagai imbas dari aksi pemogokan para aktor yang sedang berlangsung.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler