Kurangi Artikel Clickbait di X, Ini yang akan Dilakukan Elon Musk
Elon Musk berencana melakukan perubahan besar di X.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi media sosial X yang sebelumnya dikenal Twitter memperlihatkan publikasi artikel yang muncul di platform dengan potongan teks, gambar, dan versi tajuk yang terkadang terpotong. Hal tersebut mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Menurut Fortune, perusahaan berencana menerapkan perubahan besar pada cara artikel yang dibagikan di tweet atau posting, dengan menghapus elemen teks dan hanya menyisakan gambar utama dengan overlay URL.
Dalam balasan postingan tentang pembaruan tersebut, pemilik X Elon Musk telah mengonfirmasi bahwa X sedang mengerjakan format baru dan ide datang langsung darinya. Perubahan akan terjadi meskipun X dijalankan oleh pengiklan yang tidak menyukainya. Alasan utama perusahaan menghapus teks dalam tweet yang dibagikan untuk membuat postingan terlihat lebih padat dan lebih pas di bagian garis waktu yang muncul di layar.
Musk juga berpendapat hal ini dapat membantu mengurangi kejadian clickbait yang dibagikan di situs web. Format X saat ini biasanya memotong sebagian judul artikel yang dibagikan yang menguntungkan situs web yang menulis judul dan postingan clickbait.
Kemungkinan besar X juga menerapkan perubahan ini untuk mendorong tidak hanya publikasi berita, tetapi juga individu untuk menulis postingan yang lebih menarik di situs web itu sendiri. Lagi pula, mereka harus menambahkan konteks ke URL yang mereka bagikan agar pembaca mengklik gambar utama. Musk telah mendorong pengguna untuk memposting tulisan panjang langsung di platform dan memungkinkan pelanggan Blue untuk menulis sebanyak 25 ribu karakter dalam satu posting.
Belum lama ini, Musk men-tweet bahwa jurnalis yang menginginkan lebih banyak kebebasan untuk menulis dan penghasilan yang lebih tinggi harus menerbitkan langsung di X.
Namun, seperti yang dicatat 9to5Mac, X baru-baru ini memiliki beberapa masalah dalam membayar pembuat bagian dari program pembagian pendapatan iklannya karena jumlahnya pengguna yang tertarik jauh melebihi ekspektasinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika