Jet Embraer dalam Kecelakaan Bos Wagner Miliki Catatan Keselamatan yang Baik

Model jet eksekutif Embraer hanya catatkan satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun

AP
Pesawat yang diduga membawa bom Wagner Yevgeny Prigozhin dan jatuh dan menewaskan para penumpangnya
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Model jet eksekutif Embraer yang jatuh di Rusia hanya mencatat satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun pelayanan dan itu tidak terkait dengan kerusakan mekanis. Kecelakaan yang berkenaan dengan pesawat itu menjadi perbincangan seusai bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin menjadi korbannya pada Rabu (23/8/2023).

Pihak berwenang Rusia mengatakan Prigozhin terdaftar sebagai penumpang jet pribadi yang jatuh pada Rabu malam, menewaskan semua penumpang di dalamnya. Kantor berita milk pemerintah Rusia TASS menyebutkan, pesawat itu adalah jet Embraer Brasil.

Embraer mengatakan, pihaknya mengetahui adanya kecelakaan pesawat di Rusia yang melibatkan pesawat Legacy 600. Hanya saja perusahan itu tidak memiliki informasi lebih lanjut mengenai kasus tersebut dan belum memberikan layanan dukungan untuk jet tersebut sejak 2019.

“Embraer telah mematuhi sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia,” kata pembuat pesawat tersebut.

Sanksi yang ditetapkan kepada Rusia menghalangi pembuat pesawat Barat untuk menyediakan suku cadang atau dukungan untuk pesawat yang dioperasikan di Rusia.

Pelacak penerbangan daring Flightradar24 menunjukkan, bahwa Embraer Legacy 600 (nomor pesawat RA-02795) yang dikatakan membawa Prigozhin telah hilang dari radar pada pukul 18:11 waktu setempat. Sebuah video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan sebuah pesawat menyerupai jet pribadi jatuh dari langit.

Menurut International Aviation HQ, Legacy 600 mulai beroperasi pada 2002, dengan hampir 300 unit diproduksi hingga produksi dihentikan pada 2020. Hanya ada satu kecelakaan yang tercatat melibatkan Legacy 600 yang terjadi pada tahun 2006.

Kecelakan sebelumnya terjadi karena pesawat tersebut menabrak Boeing 737-800 Gol (GOLL4.SA) di udara dalam perjalanan dari pabrik Embraer di Brasil ke pabrik Amerika Serikat (AS). Meski pesawat mengalami kerusakan, pilot mendaratkan pesawat Embraer dan tidak ada korban jiwa atau cedera. Namun pesawat komersial Boeing jatuh dan 154 penumpangnya meninggal dunia.

Dua tahun kemudian, laporan angkatan udara Brasil menyalahkan dua pilot AS, pengatur lalu lintas, dan kesalahan komunikasi atas tabrakan di udara tersebut. Pada saat itu, pengacara pilot mengatakan, pengatur lalu lintas udara dan kelemahan dalam sistem pengawasan lalu lintas udara Brasil menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler