Mengerikan, Tornado Api Bikin Los Angeles Jadi 'Neraka', ini Tafsir QS Al-Baqarah Ayat 266
Pusaran api ini bersumber dari kolom udara panas dan gas yang berputar.
REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES – Sebuah pusaran api yang menakutkan terlihat berputar di tengah kebakaran hebat di kawasan Palisades di Los Angeles pada Jumat (10/1/2025) malam. Media Amerika Serikat (AS) Fox News, mengutip dari Wildfire Coordinating Group, menyebutnya sebagai firenados, pusaran api yang bersumber dari kolom udara panas dan gas yang berputar naik dari api.
Ketika udara dan gas naik, mereka juga membawa asap, puing-puing dan bahkan api, seperti yang terlihat pada pusaran api dalam rekaman video di media sosial. Pusaran api tersebut bisa kurang dari satu kaki lebarnya hingga lebih dari 500 kaki lebarnya, kata NWCG.
Pusaran api yang lebih besar bisa sekuat tornado kecil. Pusaran api yang lebih besar dengan kecepatan angin hingga tornado EF-2 telah menumbangkan pohon, merobohkan kendaraan dan merobek atap dari rumah, menurut Dinas Kehutanan AS.
Salah satu pusaran api terbesar baru-baru ini terjadi pada tahun 2018 selama Kebakaran Carr di Redding, California, kata Layanan Cuaca Nasional. Kecepatan anginnya sekitar 143 mph, setara dengan yang ditemukan di tornado EF-3.
Pusaran api paling merusak pernah tercatat terjadi di Tokyo pada tahun 1923, kata USFS. Disebabkan oleh kebakaran yang meletus di seluruh kota setelah gempa bumi, pusaran api tersebut menewaskan sekitar 38.000 orang dalam waktu kurang dari 15 menit.
Ahli Meteorologi FOX Weather Ari Sarsalari mencatat bahwa pusaran api lebih mirip dengan pusaran debu daripada tornado. Dia mengatakan, pusaran tersebut dihasilkan oleh badai petir supersel sedangkan pusaran debu dihasilkan oleh angin sepoi-sepoi saat cuaca cerah.
Fenomena terjadinya pusaran api yang dibawa angin kencang ternyata sudah disebutkan dalam Alquran. Dalam QS Al Baqarah ayat 266, Allah SWT berfirman:
أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَن تَكُونَ لَهُۥ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ لَهُۥ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَأَصَابَهُ ٱلْكِبَرُ وَلَهُۥ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَآءُ فَأَصَابَهَآ إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَٱحْتَرَقَتْ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Arab-Latin: A yawaddu aḥadukum an takụna lahụ jannatum min nakhīliw wa a'nābin tajrī min taḥtihal-an-hāru lahụ fīhā ming kulliṡ-ṡamarāti wa aṣābahul-kibaru wa lahụ żurriyyatun ḍu'afā`, fa aṣābahā i'ṣārun fīhi nārun faḥtaraqat, każālika yubayyinullāhu lakumul-āyāti la'allakum tatafakkarụn
Artinya: Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.
Dilansir dari tafsirweb, pada suatu hari, Umar bin Khattab bertanya kepada sahabat-sahabat Nabi: “Untuk siapakah menurut kalian ayat ini (Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur) diturunkan? Mereka menjawab,"Allah lebih mengetahui" Lalu Umar marah dan berkata,"Katakanlah “Kami tahu” atau “Kami tidak tahu”.
Lalu Ibnu Abbas berkata, "Ada suatu pemahaman dalam diriku mengenai ayat ini, wahai Amirul Mukminin" Umar berkata, "Wahai keponakanku, katakanlah, dan janganlah merendahkan dirimu" Ibnu Abbas berkata, "Ini adalah perumpamaan dari suatu tindakan" Umar bertanya, "Tindakan apa?" Ibnu Abbas menjawab, "Seorang kaya yang awalnya beramal taat kepada Allah, kemudian Allah mengirimkan setan kepadanya, lalu dia berbuat maksiat sehingga amalnya tenggelam.”
Dalam peristiwa ini terdapat penjelasan tentang ayat ini, serta penggambaran bagaimana amal seseorang yang awalnya baik, kemudian berbalik, dan amal buruknya menggantikan amal baiknya, mari berlindung dari Allah dari hal itu. Amalnya yang kedua menghapus amal shalih sebelumnya. Dia perlu kembali kepada amalan pertama namun berada pada keadaan yang sulit, dan tidak berhasil. Dia juga dikhianati oleh sesuatu yang dia butuhkan.
Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras) yaitu angin yang sangat dahsyat (yang mengandung api, lalu terbakarlah), yaitu membakar buah-buahanya, dan menghancurkan pohonnya, Keadaan seperti apa ini? Oleh karena itu Allah SWT berfirman, (Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya) yaitu agar kalian memikirkan dan memahami perumpamaan-perumpamaan dan makna-makna serta menerapkannya pada konteks yang dimaksud. Sebagaimana Dia berfirman, (Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu (43))