Pandemi Covid-19 Reda, Korut Izinkan Warganya di Luar Negeri untuk Pulang

Sebelumnya Korut menutup ketat perbatasannya menyusul pecahnya pandemi Covid-19.

BBC/Aljazirah
Korea Utara (Korut) telah mengizinkan warganya yang berada di luar negeri untuk pulang. Sebelumnya Korut menutup ketat perbatasannya menyusul pecahnya pandemi Covid-19.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) telah mengizinkan warganya yang berada di luar negeri untuk pulang. Sebelumnya Korut menutup ketat perbatasannya menyusul pecahnya pandemi Covid-19.

Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), mengatakan, izin untuk membuka perbatasan bagi warga Korut di luar negeri yang hendak pulang telah dirilis Markas Besar Pencegahan Epidemi Darurat Negara. “Mereka yang kembali akan ditempatkan di bawah pengawasan medis yang tepat di bangsal karantina selama seminggu,” ungkap KCNA dalam laporannya, Ahad (27/8/2023).

KCNA menjelaskan, keputusan mengizinkan warga Korut di luar negeri untuk pulang dibuat mengingat situasi pandemi yang telah mereda di seluruh dunia. Korut sebenarnya mulai melonggarkan perbatasannya. Bulan lalu, pejabat dari Cina dan Rusia berkunjung ke Pyongyang untuk menghadiri parade militer dalam rangka perayaan Hari Kemenangan (Victory Day).

Pekan lalu, Korut pun mengizinkan atlet-atletnya berpartisipasi dalam kompetisi taekwondo di Kazakhstan. Maskapai penerbangan Korut, Air Koryo, juga telah melakukan penerbangan komersial pertamanya dalam tiga tahun ke Beijing, Cina, pada Selasa (22/8/2023) lalu. Penerbangan Air Koryo lainnya menuju Pyongyang bertolak dari Beijing pada pukul 13:00 di hari yang sama.

Korut mulai menutup rapat perbatasannya pada awal 2020, yakni periode awal merebaknya Covid-19 ke berbagai negara di dunia. Pada bulan-bulan awal 2020, Korut mengklaim tak memiliki satu pun kasus Covid-19. Namun klaim tersebut diragukan oleh berbagai pakar kesehatan internasional. Baru pada pertengahan Mei 2022, Korut akhirnya mengumumkan bahwa terdapat kasus Covid-19 di negaranya.

“Telah terjadi insiden darurat terbesar di negara ini, dengan adanya lubang di bagian depan karantina darurat kita, yang terjadi dengan aman selama dua tahun tiga bulan terakhir sejak Februari 2020,” kata KCNA saat mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Korut pada 12 Mei 2022 lalu.

KCNA mengungkapkan, seorang warga di ibu kota Pyongyang telah terpapar Covid-19 varian Omicron. Namun KCNA tak memberikan penjelasan mendetail tentang kemungkinan sumber penularan. Penemuan kasus Covid-19 sempat memantik kekhawatiran berbagai pihak. Hal itu karena para ahli kesehatan meyakini Korut belum memvaksinasi 25 juta penduduknya.

Selain itu fasilitas kesehatan atau medis di Korut dipandang tak memadai untuk menangani para pasien terinfeksi Covid-19. Pada September 2022, Pemimpin Korut Kim Jong-un sempat menyampaikan bahwa negaranya kemungkinan akan memulai vaksinasi Covid-19 pada November tahun itu. “Oleh karena itu, seiring dengan vaksinasi yang bertanggung jawab, kami harus merekomendasikan agar seluruh warga memakai masker untuk melindungi kesehatan mereka mulai November,” ujar Kim pada 9 September 2022 tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Hingga saat ini tak diketahui secara pasti ada berapa banyak kasus Covid-19, termasuk korban jiwa, di Korut.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler