Trump Kumpulkan Dana Kampanye 7 Juta Dolar Sejak Masuk Penjara Atlanta

Foto Mughsot Trump diubah menjadi mesin pencetak uang

Fulton County Sheriff’s Office via AP
Foto rilis yang disediakan oleh Kantor Sheriff Fulton County ini menunjukkan mantan Presiden Donald Trump setelah dia menyerah diri dan ditahan di Penjara Fulton County di Atlanta pada Jumat (25/8/ 2023)WIB.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumpulkan hampir 20 juta dolar AS dalam tiga pekan terakhir. Juru bicara Trump Steven Cheung menyatakan, sejak muncul untuk diambil fotonya dalam kasus pemerasan dan penipuan di Atlanta, Georgia, pada Kamis (24/8/2023), mantan presiden tersebut menghasilkan 7,1 juta dolar AS.

Pada Jumat (25/8/2023) saja, Trump menghasilkan 4,18 juta dolar AS. Cheung menyatakan, pemasukan itu menjadikan hari dengan pendapatan kotor tertinggi dalam kampanyenya sejauh ini.

Foto Mugshot Trump yang diunggah oleh gedung pengadilan Georgia pada Kamis malam, telah diubah menjadi mesin pencetak uang. Foto tersebut menghiasi kaos, kacamata, mug, poster, dan bahkan boneka bobblehead oleh rekan dan musuh. Gambaran Trump dengan dasi merah, rambut berkilau, dan wajah cemberut diambil ketika calon presiden dari Partai Republik itu ditangkap atas lebih dari selusin tuduhan kejahatan dari kasus pidana yang berasal dari upayanya untuk membatalkan pemilu 2020.

Trump terpilih sebagai presiden pada 2016 tetapi dikalahkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat pada 2020. Dia berencana kembali mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik. Tapi Trump saat ini menghadapi empat dakwaan, termasuk dua dakwaan terkait dengan klaim palsunya bahwa pemilu telah dicurangi dan serangan pada 6 Januari 2021 oleh para pengikutnya di Gedung Capitol di Washington D.C. Dia telah membantah semua tuduhan.

Pada 15 Agustus, Trump didakwa oleh dewan juri Georgia setelah dilakukan penyelidikan oleh Jaksa Wilayah Fulton County Fani Willis. Dia diselidiki mengenai upaya membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020 dari Biden di negara bagian tersebut.

Pada tanggal 3 Agustus, Trump mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang diajukan oleh Penasihat Khusus Jack Smith di pengadilan federal di Washington. Dia mendapatkan tuduhan berkonspirasi untuk menipu AS dengan mencegah Kongres mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu 2020  dan mencabut hak pemilih untuk mendapatkan hak pilihnya.

Trump juga mengaku tidak bersalah atas tuduhan menyimpan dokumen rahasia secara tidak sah setelah meninggalkan jabatannya. Dia memalsukan catatan bisnis dalam sebuah kasus di New York terkait dengan pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels sebelum pemilihan presiden 2016.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler