Ditopang Saham Blue Chip, IHSG Ditutup Menguat Tipis

Pelaku pasar berharap akan ada jeda kenaikan suku bunga The Fed.

Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat sepanjang perdagangan Rabu (30/8/2023). Melanjutkan kenaikan sejak awal pekan, IHSG ditutup naik tipis 0,13 persen ke level 6.966,65 setelah sempat menembus level 7.000. 

Baca Juga


IHSG dan bursa regional Asia masih melanjutkan penguatannya. "Pelaku pasar berharap akan ada jeda kenaikan suku bunga The Fed Amerika Serikat (AS)," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (30/8/2023). 

Pasar berharap The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya bulan depan. Hal ini dilatarbelakangi kemungkinan bank sentral AS tersebut mempertahankan suku bunganya di level 5,25-5,5 persen.

Pasar juga mencermati rencana bank-bank besar di China yang bersiap untuk menurunkan suku bunga hipotek dan deposito. Pasar memandang rencana tersebut bertujuan untuk menopang pertumbuhan ekonomi China.

"Pelaku pasar berharap langkah ini dapat memacu belanja konsumen dan mendorong lebih banyak dana ke pasar saham," kata Pilarmas Investindo Sekuritas. 

Sepanjang hari ini, pergerakan IHSG ditopang saham sektor infrastruktur dengan JSMR melesat rajam sebesar 9,98 persen. Selain itu PGEO juga melonjak 8,11 persen, lalu MDKA menguat 5,96 persen dan TLKM naik 2,42 persen. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler