Pengamat Nilai Demokrat tak Serius Dukung Anies Sejak Awal, Ini Analisisnya

Demokrat di pusat dan daerah seharusnya punya andil meningkatkan elektabilitas Anies.

Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Majelis Tinggi Partai Demokrat resmi memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan, di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023) malam.
Rep: Febrian Fachri  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan sejak awal Partai Demokrat tidak serius mendukung capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Salah satu hal yang membuktikan itu menurut Najmuddin adalah kader-kader Partai Demokrat yang sudah mulai berkampanye melalui spanduk, baliho dan alat peraga lainnya tidak ada yang memuat foto Anies Baswedan. 

Baca Juga


“Selama ini Demokrat mengaku komitmen bersama Koalisi Perubahan dan mendukung Anies. Tapi kader-kader mereka di daerah jarang sekali yang memasang foto Anies. Itu artinya Demokrat tidak serius mendukung Anies dari awal,” kata Najmuddin, Jumat (1/9/2023).

Bila partai berlambang bintang mercy itu serius mendukung Anies, Najmuddin menilai harusnya dari DPP sudah memerintahkan kadernya ke seluruh daerah memasang foto mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Sehingga, Demokrat dari DPP sampai ranting di daerah sama-sama punya andil meningkatkan elektabilitas Anies.

Nyatanya menurut Najmuddin, baliho, spanduk dan alat peraga Demokrat hanya memasang logo partai, caleg, dan Ketua Umum AHY. Seperti contoh di Kantor DPC Demokrat Bukittinggi, hanya memasang foto AHY, Ketua DPD Demokrat Sumbar, Mulyadi, Ketua DPC Demokrat Bukittinggi, Ramlan Nurmatias dan dua orang lagi yang merupakan pengurus DPC Demokrat Bukittinggi. 

Seharusnya, bila sudah berkomitmen mengusung Anies, seluruh kantor cabang partai sudah dihiasi oleh foto capres yang akan mereka perjuangkan. Najmuddin menyebut khusus di Sumbar, ia melihat hanya tiga partai yang masif memasang foto Anies dalam alat peraga kampanye yang di pasang di jalanan. Yakni Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Parta Ummat. Nyaris seluruh caleg yang memasang alat peraga kata Najmuddin sudah memasang gambar Anies. 

“Kader yang memasang foto Anies tentu dapat memetik efek dari mendukung Anies untuk mendulang suara dalam pencalegan,” kata Najmuddin menambahkan.

 

 

 

Diketahui Partai Demokrat meradang begitu ada isu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapat ke Koalisi Perubahan. Di mana isu yang berkembang PKB merapat dengan jatah Abdul Muhaimin Iskandar menjadi cawapres pendamping Anies.

Partai Demokrat geram dengan keputusan sepihak Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh yang menjodohkan capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan dengan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Pasangan Anies-Cak Imin dibuat atas manuver Surya tanpa persetujuan Demokrat sebagai anggota Koalisi Perubahan.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli)," ucap Sekjen DPP Partai Demokrat anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Kamis (31/8/2023). 

Kekesalan Demokrat ini langsung ditunjukkan dengan reaksi menurunkan alat peraga kampanye Demokrat yang bermuatan gambar Anies di daerah-daerah. Begitu juga dengan melakukan take down konten berisi Anies di seluruh akun media sosial Partai Demokrat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler