Erick Minta BUMN Bersiap Hadapi Perang Ekonomi

Erick bersyukur transformasi BUMN telah memperlihatkan hasil.

ANTARA FOTOANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN terus bertransformasi dalam menjaga perekonomian Indonesia. Erick bersyukur transformasi BUMN telah memperlihatkan hasilnya, baik dari perubahan budaya, hingga capaian laba dan dividen yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga


"Alhamdulillah itu terjadi karena ada perubahan kultur, transformasi bisnis, dan ekosistem. Permasalahannya, bisa tidak berkelanjutan?" tanya Erick saat puncak acara Akhlak Festival Culture 2023 di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Erick mengatakan transformasi dan core values Akhlak menjadi pijakan yang harus terus berlanjut di masa yang akan datang. Erick pun telah menetapkan cetak biru BUMN periode 2024-2034. 

"Jadi mohon, dengan segala kerendahan hati, Akhlak ini harus benar-benar diimplementasikan dan kontuinitas serta BUMN terus bertransformasi. Karena ke depan adalah perang ekonomi, kita di persimpangan geopolitik dan geoekonomi di mana posisi kita, BUMN adalah benteng ekonomi nasional," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut. 

Erick mengatakan tantangan dalam cetak biru sepuluh tahun ke depan akan lebih sulit dari hari ini. Erick mendorong BUMN menjadi pelopor ekonomi hijau sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman. Kemudian, Erick juga terus mendorong BUMN melakukan pembangunan infrastruktur berskala internasional. 

Erick mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang pada 1860 telah menbangun 30 ribu km rel kereta api, pun Cina yang saat ini membangun  20 ribu km kereta cepat. Erick menyampaikan jalur rel kereta api di Pulau Jawa sendiri baru sekitar 4.500 km.

"Itu pun masih belum standar, kita tingkatkan terus, makanya LRT, kereta cepat sudah mulai jadi, tapi tidak cukup di sini, harus ada di seluruh Indonesia. Kita menaikan derajat kita karena tanpa pembangunan infrastruktur, tidak mungkin biaya logistik turun," lanjut pria kelahiran Jakarta itu.

Erick juga meminta BUMN melalukan akselerasi digitalisasi agar menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Erick mengingatkan peran BUMN sebagai bagian dalam mendorong kemajuan UMKM.

"Ini perang besar kita dalam 10 tahun ke depan. Kalau SDM tidak mumpuni dan Akhlak hanya paksaan, kita akan kalah perang. Ini pembangunan karakter yang saya ingin lihat ada kontuinitas pimpinan terjadi di BUMN," ucap Erick. 

Erick merasa berdosa jika fondasi apik yang telah berjalan di BUMN tidak berlanjut di masa yang akan datang. Erick berharap siapa pun yang berada di pimpinan BUMN ke depan dapat memastikan keberlanjutan transformasi BUMN. 

"Saya meminta kegiatan-kegiatan ini tetap berjalan ketika transformasi ini belum tuntas, sayang ketika sudah berkontribusi, harus kembali lagi," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler