Aspina: Peran BNI Penting Bagi Kemajuan UMKM Diaspora di Belanda
Kehadiran BNI di Belanda menjadi angin segar bagi diaspora Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Aspina) di Belanda menilai kehadiran perbankan sangat penting bagi diaspora, terutama mereka yang bergelut di di sektor usaha. Tidak hanya pendanaan, pengusaha Indonesia di Belanda juga membutuhkan dukungan lain seperti pelatihan dan bantuan untuk membuka jalan kemudahan berusaha di negeri kincir angin tersebut.
Ketua Aspina Belanda, Fahad Attamimi, mengatakan pendanaan sangat dibutuhkan bagi pengusaha Indonesia di Belanda, salah satunya untuk memulai bisnis restoran atau renovasi. Sebetulnya, potensi ini sudah dilirik oleh perbankan Belanda dan ingin memfasilitasi pengusaha tersebut,
"Tapi, pendanaan dari bank Belanda cukup rumit secara aturan, sementara ini juga belum dilaksanakan oleh perbankan di Indonesia," kata Fahad saat ditemui Republika.co.id di Amsterdam, Belanda, Ahad (3/9/2023) lalu.
Tak hanya pendanaan, Fahad menilai pengusaha Indonesia juga membutuhkan dukungan selain pendanaan. Calon pelaku usaha cukup kesulitan dengan aturan Belanda terkait minimal pengalaman di bidang kuliner untuk membuka usaha restoran.
Di sektor ekspor-impor, pengusaha juga berharap kemudahan dalam fasilitas pembayaran seperti dokumen ekspor. "Jika hal-hal seperti ini didukung oleh perbankan kita, tentu akan lebih baik lagi bagi diaspora di Belanda," katanya.
Salah satu perbankan Indonesia yang sudah hadir di Belanda adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI). Fahad menyambut baik kehadiran BNI di Belanda. Menurut dia, kehadiran BNI menjadi angin segar bagi pengusaha Indonesia di Belanda.
Ia mengapresiasi kehadiran BNI di Belanda melalui sejumlah agenda. BNI juga telah membantu sejumlah restoran untuk membuka cabang kedua. Fahad berharap BNI dapat segera hadir secara penuh untuk memudahkan pelaku usaha Indonesia di Belanda untuk mendapatkan pendanaan dan dukungan lainnya.
"Yang harus didukung bukan hanya usahanya tetapi juga diasporanya. Karena, tidak semua pengusaha paham peraturan, baik itu aturan berusaha di Belanda maupun di negeri sendiri," katanya.
Banyak pengusaha kredibel yang masih kesulitan membuka baru di Belanda karena belum memiliki pengalaman. Kalau syarat seperti ini dapat dikondisikan melalui bantuan perbankan, terutama BNI, Fahad meyakini hal ini akan mengakibatkan efek domino yang positif.
"Potensi diaspora yang membuka usaha akan lebih besar, akan menjadi efek domino seperti adanya order barang dan lainnya," kata Fahad.