Aksi Belasan Pelajar di Bandung Tawuran Viral di Media Sosial, Polisi Beri Penjelasan

Aksi itu bukan tawuran, tapi geng anak SMP (berkelahi) biar masuk ke mereka (geng). 

Antara/Wahdi Septiawan
Orang tua menjemput anaknya yang diamankan polisi karena akan melakukan tawuran. (Ilustrasi)
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rekaman video yang memperlihatkan belasan orang yang diduga pelajar tengah tawuran di sebuah bangunan rumah terbengkalai, viral di media sosial instagram. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (4/9/2023) di lapang tenis, Kompleks GBI, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.


Dalam keterangan di instagram, tertulis telah terjadi bentrok antar pelajar di Lapang Tenis Kompleks GBI. Para pelajar yang berkelahi diduga pelajar asal SMPN 2 Bojongsoang. Perkelahian tersebut sering terjadi.

Dalam rekaman tersebut terlihat para pelajar saling berkelahi. Beberapa orang memukul secara membabi buta ke bagian wajah atau tubuh pelajar yang lainnya. Terdapat pula satu orang pelajar yang dikeroyok oleh beberapa orang.

"Bengeutna (wajahnya pukul)," ucap seorang pelajar. 

Namun, saat seorang pelajar terus dikeroyok. Salah seorang lainnya melerai mereka dan meminta menghentikan pengeroyokan.

"Geus-geus (sudah-sudah)," kata dia.

Salah seorang pelajar lainnya yang melihat seorang pelajar dikeroyok pun merasa keberatan dan meminta satu lawan satu. "Naon ku lobaan kitu (Apa sama banyakan)," kata dia.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bojongsoang Kompol Hikmat Wibawa mengatakan, petugas langsung ke lokasi bangunan terbengkalai yang dijadikan tempat bagi para pelajar berkelahi seusai mendapatkan laporan pengaduan dari masyarakat. Ia mengungkapkan, perkelahian tersebut bukan tawuran.

"Bukan tawuran. Tadi malam ke sana, kayanya geng anak SMP (berkelahi) biar masuk ke mereka (geng). Kelihatan di rumah kosong," ucap dia saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Ia mengaku, petugas sudah mendapati identitas para pelajar yang berkelahi. Selanjutnya para orang tua dan pihak sekolah akan dipanggil siang ini, Selasa (5/9/2023).

"Udah ditindaklanjuti siang ini dipanggil orang tua dan pihak keluarga," kata dia.

Hikmat mengaku, aksi perkelahian yang diduga bagian dari syarat perekrutan geng motor tersebut tidak dibenarkan. Penyidik tengah mendalami apakah terdapat alumni atau senior yang terlibat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler