Rusia Berencana Gelar Latihan Militer Gabungan dengan Korut dan Cina
Rencana itu menyaingi latihan militer AS, Korsel dan Jepang
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia sedang mendiskusikan untuk mengadakan latihan militer bersama dengan Korea Utara. Rencana latihan militer gabungan ini berlangsung di tengah latihan militer Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan dan Jepang.
“Mengapa tidak, ini tetangga kita. Ada pepatah Rusia kuno: Anda tidak bisa memilih tetangga Anda dan lebih baik hidup bersama tetangga Anda dalam damai dan harmonis,” kata kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, seperti dikutip kantor berita Interfax, Senin (4/9/2023).
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip badan intelijen Korea Selatan mengatakan, Shoigu telah mengusulkan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un agar negara mereka mengadakan latihan angkatan laut, bersama dengan Cina. Shoigu bertemu Kim pada Juli ketika dia mengunjungi Korea Utara untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea, yang dirayakan di Korea Utara sebagai Hari Kemenangan.
Pekan lalu, Amerika Serikat mengatakan, mereka khawatir bahwa perundingan senjata antara Rusia dan Korea Utara mengalami kemajuan yang aktif. Amerika Serikat mengatakan, Shoigu telah mencoba untuk meyakinkan Pyongyang agar menjual amunisi artileri ke Rusia.
Sebelumnya Washington telah memperingatkan, Korea Utara dapat memberikan senjata ke Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa, Shoigu tampaknya telah mengadakan pertemuan pribadi dengan Kim selama perjalanannya pada Juli untuk menyetujui perluasan kerja sama militer.
Pada Sabtu (2/9/2023) Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengatakan kepada kantor berita TASS, dia tidak mengetahui adanya rencana Korea Utara untuk berpartisipasi dalam latihan militer trilateral dengan Cina dan Rusia. Tetapi menurutnya, latihan itu pantas dilakukan karena AS memimpin latihan serupa di wilayah tersebut.
Rusia dan Korea Utara baru-baru ini menyerukan hubungan militer yang lebih erat. Namun Korea Utara membantah melakukan transaksi senjata dengan Rusia. Sementara Amerika Serikat baru-baru ini menjatuhkan sanksi terhadap tiga entitas yang dituduh terkait dengan kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia.
Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir sejak 2006. Korea Utara telah menguji sejumlah rudal selama beberapa tahun terakhir namun jarang mengadakan latihan militer dengan negara tetangganya.
Amerika Serikat dan sekutunya, Korea Selatan, mengadakan latihan militer rutin. Latihan ini dikecam Korea Utara karena dinilai sebagai persiapan perang.