Program KKN di Subang Berhasil Ubah Limbah Jadi Energi
Program KKN Atma Jaya dan Ukrida bangun biodigester di Subang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya dan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) bekerja sama dengan warga Dusun Cigadog, Desa Ponggang, Subang, Jawa Barat membangun biodigester. Alat tersebut dapat berguna untuk menghasilkan biogas yang menjadi energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan.
“Biodigester ini tidak hanya mengatasi masalah limbah peternakan sapi yang selama ini kurang terkelola di Desa Ponggang, tetapi juga memberikan alternatif energi yang ramah lingkungan bagi warga," ungkap Ketua Tim Penerima Dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat dari Kemendikbudristek, Daru Seto Bagus Anugrah, Senin (4/9/2023).
Proyek tersebut menerima pendanaan dari hibah lewat skema pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa (PMM) dari Kemendikbudristek tahun 2023. Daru Seto menjelaskan, setelah melalui proses panjang, biogas telah dipersiapkan secara optimal sebelum menjadi sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan.
Selain menghasilkan biogas, biodigester juga menghasilkan hasil samping berupa pupuk organik berkualitas, yang mendukung pertanian dan perekonomian berkelanjutan di Desa Ponggang. Proses pengomposan dalam biodigester juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Kedepannya Unika Atma Jaya akan terus mengembangkan program pengabdian dan kepedulian yang bermanfaat bagi masyarakat bersama mahasiswa. Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap lingkungan, dan masyarakat,” kaga Daru Seto.
Kepala Desa Ponggang, Asep Suryana, menyambut positif proyek tersebut dan berharap hal itu akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. "Kami merasa terinspirasi oleh upaya ini dan bersemangat untuk terus berkarya demi kebaikan lingkungan dan masyarakat," ujar dia.
Proyek biodigester disenut memiliki dampak pendidikan dan edukasi yang signifikan. Melalui keterlibatan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN), masyarakat Desa Ponggang tidak hanya menerima infrastruktur yang berharga, tetapi juga belajar tentang pentingnya pengelolaan limbah dan pemanfaatan energi terbarukan.
Dengan adanya kerja sama yang kuat antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan warga Desa Ponggang, proyek itu menjadi contoh bagaimana kolaborasi dapat menghadirkan solusi berkelanjutan bagi tantangan lingkungan dan energi di tingkat komunitas.