Istri Polisi Probolinggo Maki Anak Magang, Ini Larangan Bersikap Sombong dalam Islam
Bersikap sombong bisa menghapus segala amalan yang telah diperbuat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagat media sosial Indonesia dalam beberapa hari ini diramaikan oleh video seorang perempuan di Probolinggo, yang membentak siswi magang di sebuah toko. Ternyata, ia merupakan istri seorang polisi dan diketahui bergaya hidup hedon atau sombong.
Buntut perilakunya, suaminya Bripka Nuril Huda yang menjabat sebagai Ps Kanit Binmas Polsek Tiris dicopot dari jabatannya. Belakangan, perempuan bernama Luluk Sofiatul Jannah tersebut sudah meminta maaf secara terbuka.
Dalam Islam, Allah SWT telah memperingatkan Muslim untuk menjauhi sifat tersebut. Dalam QS Luqman ayat 18 dituliskan, "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
Memalingkan wajah yang dimaksud adalah mengangkat dagunya dari manusia lain dengan bahasa tubuh yang sombong. Kata-kata kasar dan keras juga bisa dimasukkan dalam golongan ucapan yang sombong, karena membuat orang lain merasa lemah dan bodoh.
Di sisi lain, ketika seseorang berbicara dengan kesan seolah mendikte dan tidak mau mendengar pertimbangan orang lain, ini juga bisa masuk dalam kategori sifat sombong.
Atas hal tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda:
((ألا أُخْبِرُكُمْ بأهْلِ النَّار: كلُّ عُتُلٍ جَوّاظٍ مُسْتَكْبرٍ)). متفقٌ عَلَيْهِ،
"Tidakkah kuberi tahu kalian penghuni neraka yaitu setiap orang congkak, kasar berucap penuh kesombongan."
Bukan hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah berkata, "Di hari kiamat, Allah tidak memandang kepada orang yang gaya pakaiannya mencirikan kesombongan."
Sikap sombong diartikan sebagai...
Sikap sombong diartikan sebagai niat untuk melebihi yang lain, serta merasa hebat sendiri karena kemampuannya. Namun, jika ada keinginan agar dipahami berbuat yang terbaik dan memakai yang terbaik dari barang yang ia miliki, demi menjadi orang yang menghargai tatanan dan etika pada sesama sekaligus memuliakan majelis-majelis dengan pakaian yang baik karena Allah SWT semata, bukan termasuk kategori sombong.
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: فَقَالَ رَجُلٌ: إنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، ونَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: ((إنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ، الكِبْرُ: بَطَرُ الحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ)). رواه مسلم.
"Ya Rasulullah, bagaimana jika ada orang yang suka baju dan sandalnya yang sangat bagus?" Rasul pun bersabda, "Itu bukan keesombongan, sebab sombong itu adalah congkak terhadap kebenaran dan suka merendahkan sesama manusia."
Perilaku sombong juga memiliki bahaya, di antaranya menghapus segala amalan yang telah diperbuat. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berperilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan bersifat sombong.” (HR Thabrani)
Dalam Alquran surat al-Israa' ayat 37, Allah SWT memberi 'ancaman' bagi orang-orang yang bersikpa sombong. “Dan, janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”
Dari ayat tersebut, sangat jelas bahwa Allah melarang manusia bersikap sombong. Jika manusia tidak mentaati hal tersebut, murka Allah-lah yang akan didapatkan.
Hal ini pun senada dengan sabda Rasulullah SAW, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (HR Muslim)