Polusi Udara Serpong Terburuk Agustus, Setara Hirup 117 Batang Rokok

Polutan PM2.5 di angka 83 mikrogram per meter kubik di Serpong.

HO/BPBD Kota Tangerang
Kegiatan penyemprotan air di jalan protokol yang dilakukan BPBD Kota Tangerang untuk menekan polusi udara.
Rep: Fergi Nadira Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia merilis laporan kualitas udara untuk Agustus 2023. Kota Serpong di Tangerang Selatan menjadi kota paling berpolusi pada Agustus dengan status kualitas udara berwarna merah.

Polusi udara dan kebiasaan merokok pun sama-sama membawa dampak buruk bagi kesehatan. Nafas Indonesia mencatat, berdasarkan tingkat polusi udara yang dikonversikan sebagai ekuivalen jumlah rokok yang dihirup warga, Serpong paling banyak persamaannya dalam menghirup lebih dari 100 batang rokok.

"Pengukuran jumlah ekuivalen rokok diukur berdasarkan rata-rata polusi PM2.5 dalam sehari 22 mikrogram setara dengan satu batang rokok," jelas CEO Nafas Indonesia Piotr Jakubowski dalam rilis  laporan yang diterima Republika, Jumat (8/9/2023).

Dalam datanya, Serpong menjadi kota dengan kualitas udara terburuk dengan polutan PM2.5 di angka 83 mikrogram per meter kubik. Polusi udara di Serpong setara dengan menghirup 117 batang rokok.

Studi dari makalah yang diterbitkan Berkeley Earth memulai dari angka kematian akibat rokok di Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Center for Disease Control (CDC), sebanyak 480 ribu orang meninggal tiap tahun akibat rokok.

Dalam jumlah perhitungan kasar peneliti, jumlah rokok yang terjual di AS dalam angka rata-rata sebanyak 350 miliar per tahun. Rasio kematian per tahun terhadap rokok per tahun adalah 0,00000137, dinyatakan dalam notasi ilmiah 1,37 x10-6. Dengan kata lain, terdapat 1,37 kematian setiap tahun untuk setiap juta batang rokok yang dihisap.

Angka kematian akibat polusi udara juga perlu ditilik. PM2.5 adalah polutan paling berbahaya di mana partikulat berukuran 2,5 mikron atau lebih kecil bisa masuk jauh ke dalam paru dan aliran darah. Partikulat ini bisa memicu serangan jantung, strok, kanker paru dan asma.

Tinjauan Berkeley Earth menunjukkan 1,6 juta orang Cina meninggal tiap tahun akibat paparan rata-rata 52 mikrogram per meter kubik PM2.5. Dengan asumsi 1,37 kematian per batang rokok per tahun, untuk membunuh 1,6 juta orang diperlukan 1,1 triliun batang rokok.

Karena populasi China berjumlah 1,35 miliar, maka berarti 864 batang rokok setiap tahun per orang, atau sekitar 2,4 batang rokok per hari. Oleh karena itu, rata-rata orang di China yang biasanya menghirup 52 mikrogram polusi udara, menerima dampak kesehatan yang setara dengan merokok 2,4 batang rokok per hari. Dengan kata lain, satu batang rokok setara dengan polusi udara sebesar 22 mikrogram selama satu hari.

Komisaris Lingkungan Hidup Eropa, Janez Potocnik, mencatat polusi menyebabkan 400 ribu kematian dini pada tahun 2010 di Eropa. Jumlah tersebut setara dengan, bagi populasi UE yang berjumlah 508 juta jiwa, dengan setiap orang yang merokok 1,6 batang rokok per hari.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler