Gundogan Ungkap Kekecewaan Usai Pemecatan Hansi Flick dari Timnas Jerman

Gundogan merasa tak maksimal bekerja untuk Hansi Flick.

AP / Martin Meissner
Pemain Jerman Ilkay Gundogan
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Gelandang tengah tim nasional Jerman, Ilkay Gundogan, membeberkan situasi ruang ganti Der Panzer setelah pemecatan pelatih Hansi Flick. Gundogan pun tak menampik adanya rasa kekecewaan.

Baca Juga


"Suasana di tim saat ini campur aduk antara kesedihan, frustrasi, dan kekecewaan," kata Gundogan menjelaskan kepada media dilansir Bavarian Football, Selasa (12/9/2023).

Mantan pelatih Bayern Munchen Hansi Flick dipecat oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), menyusul kekalahan memalukan pada laga persahabatan 1-4 dari timnas Jepang.

Praktis pelatih berusia 58 tahun hanya mendampingi timnas Jerman dalam 25 pertandingan sebagai juru taktik dan dibebastugaskan setelah hanya memenangkan 12 partai. Anjloknya performa Die Mannschaft jadi penyebab utama.

Gundogan menjelaskan sosok Hansi Flick sebagai figur yang sangat termotivasi. Tak ayal, dengan pemecatan Flick tersebut, Gundogan merasa gagal memberikan yang terbaik.

"Sebagai seorang pemain, saya merasa telah mengecewakan Hansi Flick, sejujurnya. Dia selalu fokus, termotivasi dan penuh energi. Sayangnya sebagai sebuah tim kita gagal mengubahnya," sambung Guendogan.

Di atas kertas, Jerman memiliki segudan pemain bertalenta terbaik yang kerap mentas di ajang Liga Champions. Hal yang juga diakui oleh pemain berusia 32 tahun tersebut.

"Kolektif selalu membuat timnas Jerman kuat. Kami memiliki pemain level dunia, tapi sebagai sebuah tim kami tak bisa menampilkannya di lapangan," kata dia.

Babak baru untuk Jerman kini dimulai. Namun untuk sementara waktu Tim Panser bakal diambil alih oleh Rudi Voller bersama Sandro Wagner serta Hannes Wolf.

Beberapa nama calon pelatih baru Jerman muncul, seperti Jergen Klopp, Julian Nagelsmann, Matthias Sammer, Oliver Glasner, dan Zinedine Zidane.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler