Jokowi: Jangan Sampai Ganti Pemimpin, Ganti Visi
Indonesia butuh pemimpin yang mempersatukan dan bisa bekerja secara makro dan mikro.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan apabila nanti telah berganti kepemimpinan visinya berubah. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pidato sambutan di Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan, Solo, Rabu (23/9/2023).
"Jangan sampai saat ganti pemimpin ganti visi, ganti orientasi sehingga kita harus mulai semuanya dari awal lagi. Sudah SD sudah SMP sudah SMA ganti pemimpin ganti visi lagi sehingga mulai lagi dari SD SMP SMA Universitas ganti pemimpin balik lagi kita harus mulai dari SD lagi kapan kita S1 S2 S3 dan seterusnya," katanya.
Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani. Baik dalam mengambil keputusan, menghadapi risiko maupun dengan negara lainnya demi kepentingan bangsa.
"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten yang berani mengambil keputusan berani mengambil resiko dan berani berhadapan dengan siapapun dan dengan negara manapun untuk kepentingan negara dan bangsa," katanya.
Jokowi juga menyebutkan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia harus mempersatukan dan melayani rakyat. Presiden juga harus mampu bekerja secara makro, mikro dan detail.
"Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja makro, mikro dan detail. Karena saat ini tidak mungkin kita hanya berpikiran makro saja mikronya harus dilihat, detailnya harus dicek lagi," katanya.