Otoritas Penerbangan Arab Saudi Tunjuk Perempuan Jadi Jubir
Langkah tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi.
REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Otoritas penerbangan sipil Arab Saudi menyampaikan, mereka telah menunjuk seorang perempuan sebagai juru bicara. Ini merupakan penunjukan terbaru dari serangkaian penunjukan perempuan di kerajaan tersebut di mana pemberdayaan perempuan baru-baru ini mendapat peningkatan.
Perempuan tersebut yang ditunjuk sebagai Juru Bicara Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), adalah Ibtisam Al Shihri.
Dilansir Gulf News, Rabu (20/9/2023), langkah ini mencerminkan keinginan GACA untuk meningkatkan hubungan dengan publik dan media dalam menjawab pertanyaan media lokal dan asing, serta memberikan mereka informasi dan statistik yang kredibel.
Langkah tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi. Al Shihri memiliki pengalaman luas di bidang media, pendidikan, pelatihan dan perencanaan, pernah bekerja di beberapa lembaga pemerintah dan swasta.
Pada Agustus 2019, ia menjadi juru bicara pertama Kementerian Pendidikan di Arab Saudi, menurut laporan media. Dia meninggalkan jabatannya pada bulan Juli lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah melakukan upaya besar untuk memberdayakan perempuan di berbagai lapisan masyarakat sebagai bagian dari perubahan dramatis di kerajaan tersebut.
Pada tahun 2018, kerajaan ini mengizinkan perempuan mengemudi untuk pertama kalinya dalam sejarah, mengakhiri larangan mengemudi perempuan selama puluhan tahun.
Dalam langkah lain yang meningkatkan pemberdayaan perempuan, Arab Saudi mengizinkan perempuan untuk bepergian tanpa persetujuan penjaga laki-laki dan mengajukan permohonan paspor, sehingga mengurangi kontrol jangka panjang terhadap mereka.
Juli lalu, Manal Al Luhaibi ditunjuk sebagai direktur jenderal pendidikan di provinsi pelabuhan Saudi, Jeddah, dan menjadi wanita Saudi pertama yang memegang jabatan ini di kerajaan tersebut.
Dua duta besar perempuan termasuk di antara 11 utusan Saudi, yang diambil sumpah jabatannya di hadapan Raja Salman bin Abdul Aziz pada bulan Januari 2023 lalu.
Di bidang lain, otoritas keagamaan Arab Saudi sedang menyusun strategi untuk lebih memberdayakan personel perempuan untuk melayani peziarah perempuan di dua masjid paling suci di Arab Saudi, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Kepala Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci Abdulrahman Al Sudais, seperti dikutip Gulf News, Senin (4/9/2023), menyebutkan, Saudi ingin memberdayakan perempuan untuk terlibat dalam membantu menyebarkan Islam yang moderat.
Strategi ini sedang disusun oleh lembaga negara yang bertanggung jawab atas Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk menyebarkan pesan moderat mereka secara global. "Memberdayakan perempuan berdasarkan nilai-nilai Islam adalah tanggung jawab agama, nasional, sosial dan pembangunan," kata Al Sudais.