Menteri ESDM Minta Pertamina Lepas Sumur Migas yang tak Aktif ke Swasta

Hal itu agar produksi minyak dapat kembali ditingkatkan.

Dok ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengaku telah meminta PT Pertamina (Persero) untuk melepas atau menggandeng swasta dalam optimalisasi pengelolaan sumur-sumur kelolaan yang tak aktif. Hal itu agar produksi minyak dapat kembali ditingkatkan demi memenuhi kebutuhan nasional. 

Baca Juga


“Kita sudah minta supaya itu dikerjasamakan atau dilepas, kita sudah kasih aturan untuk itu, sudah ada di kementerian dan sudah jadi kepmen (keputusan menteri) ESDM,” kata Arifin saat ditemui di sela International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Jumat (21/9/2023). 

Arifin menjelaskan, pemerintah telah memperbolehkan agar sumur-sumur Pertamina bisa dilepas kepada swasta maupun dikerjasamakan. Ia pun meminta agar itu dapat segera direalisasikan bila memang sumur yang menganggur masih berpotensi menghasilkan cadangan.

Ia tak dapat memerinci sumur-sumur yang dapat dilepas karena jumlahnya mencapai ribuan. Namun, kebanyakan sumur yang tak aktif berada di pulau-pulau kecil. Jika tak mampu mengelola secara optimal, Pertamina langsung melepas hak partisipasi pada sumur migas tersebut. 

Menurutnya, proses pelepasan maupun kerja sama pengeboran sumur oleh Pertamina sebetulnya sudah berjalan dan menghasilkan tambahan minyak 3.000 hingga 4.000 barel per hari. Meski tak besar, setidaknya sumur-sumur yang sudah dalam pengelolaan dapat dioptimalkan kembali. 

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina (Persero) untuk dapat melepas sebagian sumur migas yang tak mampu dikelola secara maksimal. Bahlil mengatakan, Pertamina mengelola sebagian besar sumur migas yang ada di Indonesia. Bila ada sebagian yang tak mampu diurusi dengan baik, ia mendorong perseroan untuk mengalihkannya ke perusahaan swasta nasional. 

"Sumur lama ini 70 persen dikelola Pertamina. Negara tidak mau pusing Pertamina atau swasta yang kelola, yang penting target produksi naik biar tidak impor," ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan, pemerintah memberikan prioritas pengelolaan sumur migas kepada Pertamina. Ia menilai kinerja Pertamina sudah cukup baik, namun dia tak ingin terjadi kelebihan kapasitas hingga di luar kemampuan Pertamina. 

"Pertamina ini bagus, jangan terjadi overkapasitas. Ada nafsu kuda, tenaga ayam. Jangan mau semuanya, tapi disuruh kerjakan, batuk-batuk. Itu maksud saya," kata Bahlil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler