Legislator: Pemprov Harus Bina Pedagang Pasar Tanah Abang

Legislator minta Pemprov DKI membina pedagang Pasar Tanah Abang agar lebih adaptif.

Republika/ Eva Rianti
Kondisi Pasar Tanah Abang Blok B di Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023). Legislator minta Pemprov DKI membina pedagang Pasar Tanah Abang agar lebih adaptif.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembinaan kepada para pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, agar lebih adaptif terhadap pengembangan zaman.

Baca Juga


"Makanya pemerintah mesti turun bagaimana memberikan pembinaan bagi para pedagang agar bisa adaptif," kata Gembong saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (24/9/2023).

Gembong berharap pemerintah bisa melakukan pembinaan agar perdagangan di Pasar Tanah Abang tetap maju meski harus bersaing dengan penjual di tempat lainnya.

"Selain pelatihan berbisnis, pedagang juga bisa diajarkan penggunaan pembayaran daring seperti QRIS," tuturnya.

Dia juga menyarankan agar pemerintah provinsi lebih tegas dalam menetapkan regulasi berdasarkan keputusan pemerintah pusat. Dengan tujuan agar adanya keseimbangan dalam persaingan.

Dia juga berharap agar ekonomi rakyat bisa bertumbuh sejak usai Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus terus berbenah untuk pemulihan ekonomi.

"Dalam waktu dekat ini akan kita sampaikan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru untuk bisa carikan jalan keluar supaya pedagang tradisional bisa tetap eksis," tuturnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli juga meminta Pemprov DKI Jakarta mengajarkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdagang secara langsung lewat media sosial (live streaming).

"Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PPKUMKM) juga sudah bisa mengajarkan masyarakat jualan lewat media sosial," kata Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/9).

Politisi yang akrab disapa MTZ itu mengatakan, desakan tersebut datang lantaran pelaku UMKM mulai mengeluhkan sepinya pembeli.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM yang berjualan di pusat grosir busana terbesar se-Asia Tenggara, yakni Tanah Abang mengalami penurunan omzet akibat kalah bersaing dengan produk asal luar negeri yang dijual murah melalui platform daring.

“Tadi kami berdiskusi apakah mereka karena tidak bertransformasi dari jualan di pasar ke 'online'. Ternyata mereka juga sudah melakukan transformasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler