Alquran Gambarkan Kengerian Sakaratul Maut Orang Kafir
Sehingga dapat menjadikan orang kafir lari dari kekafirannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran dalam Surat Al Anfal Ayat 50 menggambarkan betapa mengerikannya proses sakaratul maut atau dicabutnya nyawa orang kafir oleh malaikat. Seandainya Nabi Muhammad SAW melihat betapa mengerikannya sakaratul maut orang kafir, Rasulullah SAW juga akan merasa ngeri.
Orang kafir jika menyaksikan betapa mengerikannya sakaratul maut kaum kafir, mereka akan kembali ke jalan yang benar. Bahkan orang zalim tidak akan berbuat zalim lagi jika menyaksikan betapa mengerikannya proses pencabutan nyawa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ
Seandainya engkau melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar,” (niscaya engkau saksikan sesuatu yang sangat dahsyat). (Quran Surat Al Anfal Ayat 50)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan seandainya Nabi Muhammad SAW melihat dengan mata kepala sendiri keadaan orang-orang kafir Quraisy ketika dicabut nyawanya oleh para malaikat, sambil memukul muka dan belakangnya, tentulah Rasulullah SAW akan merasa ngeri melihat azab itu.
Di samping azab-azab yang dirasakan oleh tubuhnya, mereka menderita kesakitan pula karena hardikan dari malaikat yang berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar."
Sebenarnya apa yang diterangkan Allah pada ayat ini adalah persoalan yang termasuk perkara gaib, manusia tidak dapat melihat dan menyaksikan azab itu. Seandainya mereka dapat melihat, tentulah mereka akan menyaksikan suatu kejadian yang dahsyat. Sehingga dapat menjadikan orang kafir lari dari kekafirannya, dan orang-orang zalim berhenti dari kezalimannya karena takut akibat-akibatnya.
Menurut suatu riwayat, maksud ayat ini adalah kaum Muslimin memukul mereka dari depan, sedang para malaikat memukul mereka dari belakang ketika Perang Badar. Hal ini menunjukkan mukjizat Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tentara Quraisy yang cukup besar. (Tafsir Kementerian Agama)