Elektabilitas Prabowo Masih Kokoh Ungguli Kandidat Lain di Sejumlah Survei

Prabowo capres unggulan sementara di klasemen elektabilitas

Republika/Wihdan Hidayat
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo capres unggulan sementara di klasemen elektabilitas
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas calon Presiden (capres) Prabowo Subianto masih menjadi digdaya di atas capres lainnya. Prabowo masih unggul memimpin klasemen elektabilitas tiga capres.

Baca Juga


Dalam hasil survei Indonesia Polling Stations (IPS) Prabowo misalnya, mengalami peningkatan dari hasil survei sebelumnya. Dalam hasil survei IPS terbaru yakni periode 5-15 September 2023, Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 40,8 persen. 

Prabowo berhasil mengalahkan capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang mendapat 35,6 persen. Sedangakn Anies Baswedan tetap berada di posisi ketiga dengan perolehan suara sebesar 20,2 persen.

Dengan hasil tersebut, Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto mengatakan Prabowo akan dengan mudah lolos ke putaran kedua.

"Dengan hasil seperti ini maka jika Pilpres dilaksanakan saat ini akan berlangsung dua putaran. Prabowo dan Ganjar maju ke putaran kedua, sedangkan Anies tereliminasi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/9).

Ketum Partai Gerindra tersebut dinilai mengalami peningkatan yang cukup signifikasi dibanding hasil survei IPS pada bulan Februari kemarin. Dalam hasil survei yang dilakukan pada 15-24 Februari 2023 kemarin Prabowo tetap menang, namun tidak sesignifikan saat ini.

Saat itu, Prabowo hanya mendapat 33,2 persen. Sedangkan Ganjar mendapat 22,1 persen, kemudian Anies Baswedan yang berada di posisi ketiga dengan 20,9 persen.

Alfin mengatakan, sejak bulan Februari Prabowo memang sudah menjadi kandidat terkuat di antara dua capres lainnya. Hal itu semakin memperkuat potensi Prabowo dalam memenangkan Pilpres 2024 nanti.

“Hasil survei IPS kali ini menegaskan bahwa Prabowo Subianto tetap leading atas semua kompetitornya," ujar Alfin.

Selain itu, dalam hasil survei Indonesia Research & Consulting Prabowo juga mengalami peningkatan. Dalam survei periode 11-17 September 2023, Prabowo mendapat dukungan sebesar 38,8 persen.

Sedangkan Ganjar berada di posisi kedua dengan perolehan 32,1 persen. Kemudian Anies berada di posisi ketiga dengan suara 20,2 persen.

Dalam survei tersebut, Prabowo sebelumnya kalah dari Ganjar pada periode  Januari 2023. Hasil survei menunjukan Ganjar berada di posisi pertama dengan 24,2 persen, sedangkan Prabowo berada di posisi kedua dengan 20,1 persen. Sedangkan Anies tetap berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 18,3 persen. 

Namun saat ini, Prabowo menjadi kandidat capres terkuat dalam beberapa hasil survei terkahir di bulan September.

"Adu kuat antara Prabowo dan Ganjar terus berlangsung, sedangkan Anies masih mengejar keduanya," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono.

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

Di sisi lain, hasil survei Indo Riset periode 11-18 September justru menemukan penurunan pada Prabowo dibanding hasil bulan Agustus kemarin. Dalam hasil survei terbaru itu, Prabowo mengalami penurunan namun tetap tertinggi di puncak elektabilitas.

Pada Agustus kemarin, Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 38,3 persen dan kemudian di bulan September mendapat 34,8 persen. Kemudian Ganjar tetap belum bisa mengalahkan Prabowo karena mengalami stagnan dengan perolehan elektabilitas sebesar 34,4 persen sejak Agustus hingga September.

Sedangkan Anies, mengalami sedikit kenaikan meskipun tetap berada di posisi ketiga dengan Agustus 2023 mendapat 22 pesen, dan September mendapat 25,2 persen.

Hasil tersebut membuktikan meskipun Prabowo mengalami penurunan, namun tetap belum bisa dikalahkan oleh dua kandidat lainnya. Prabowo masih terlalu kuat sebagai capres, sehingga memperbesar peluang kemenangannya di Pilpres 2024 mendatang.

"Survei Indo Riset pada 11-18 September 2023 menunjukkan elektabilitas calon yang naik, turun, dan stagnan," kata peneliti Indo Riset Roki Arbi dalam paparannya, di Rumah Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023).     

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler