Kaesang Batal Ikut Pilkada Depok, Guru Besar UI Akui PKS Sangat Kuat di Depok

Prof Hamdi melihat partai besar hingga kini belum melihat serius pilkada Depok.

Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan di dekat baliho bergambar Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kaesang Pangarep disebut sang ayah, Presiden Jokowi, tidak akan mencalonkan diri sebagai Cawalkot Depok. Pelantikan Kaesang sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini, makin menguatkan kemungkinan batalnya Kaesang maju di pilkada.

Baca Juga


Menanggapi batalnya Kaesang mencalonkan diri sebagai Cawalkot Depok, Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Prof Hamdi Muluk mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangat kuat di Depok, sehingga cawalkot dari partai lain akan sulit menang di Pilkada Depok. Apalagi jika Kaesang yang digadang-gadang bisa menjadi lawan kuat tidak jadi mencalonkan diri.

"Memang kalau kita bilang, kalau mau perubahan perlu wajah baru, perlu darah segar. Kalau PKS dia sudah di zona nyaman, dia nggak berbuat apa-apa, dia gini-gini aja dipilih kok,"jelas Prof Hamdi Muluk kepada Republika.co.id, Rabu (27/9/2023).

Menurutnya, dengan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok, partai-partai besar harus memunculkan calon-calon lain yang kuat. "Kita berharap, partai-partai yang suaranya signifikan, sumber dayanya banyak, mobilisasinya kuat dan punya calon-calon yang bagus akan menominasikan orang-orang bagus," katanya.

Untuk menandingi PKS di Depok, kata Prof Hamdi, bergantung dengan keseriusan partai-partai besar dalam melihat Pilkada Depok. Hal ini karena banyak partai besar dinilainya hingga kini belum menganggap Pilkada Depok dengan serius.

"Masalahnya partai lain menganggap Depok serius nggak? Dicari orang-orang yang kapasitasnya bagus, sumber dayanya bagus, didukung partai-partainya bagus, partai besar. Dulu kan kita punya harapan ke Kaesang karena dia didukung resources bapaknya presiden yang menjabat sampai Oktober 2024. Kalau didukung oleh PDIP dan Gerindra, besar kemungkinan dia akan menang. Tapi strategi berubah saat Kaesang jadi Ketum PSI," ujarnya.

Meskipun PKS sulit dikalahkan di pilkada, Prof Hamdi menyebut hasil pilpres dan pileg juga bisa mempengaruhi peta Pilkada Depok. Menurutnya, persepsi publik bisa berubah jika calon-calon yang menjadi kubu berseberangan dengan PKS, menang dalam kontestasi pileg dan pilpres.

Namun, kata Prof Hamdi, PK tentu akan serius dalam memenangi Pilkada Depok. Mereka akan mencari kader terbaik yang dimiliki untuk melawan calon-calon wali kota dari partai lain.

"Bagi PKS ini memang gengsinya PKS di Depok Itu. Jadi kalau prediksi saya, dicari kader terbaik, tinggal partai lain mau menganggap Depok Itu penting atau tidak? Dan itu pembicaraan kita dari dulu banyak beberapa partai termasuk Golkar, PDIP, Gerindra itu nggak terlalu menganggap serius soal Depok kira-kira begitu," kata Hamdi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler